Akuatik Indonesia Tak Tutup Kemungkinan Atlet Senior Masuk Pelatnas - Beritaja

Jakarta (BERITAJA) - Ketua Umum Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) Anindya Bakrie menegaskan pihaknya tidak menutup kemungkinan atlet senior masuk training nasional.

Anindya Bakrie mengatakan bahwa atlet senior juga mempunyai kesempatan untuk mampu masuk pelatnas dan diukur dari performa dan data.

"Harus regenerasi tanpa menafikan dan 30 persen tetap diperbolehkan untuk atlet senior. Tapi regenerasi itu masalah pilihan seperti manusia kan biologis, bahwa dari waktu ke waktu dibutuhkan pembaharuan," kata Anindya Bakrie kepada BERITAJA di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: PB Akuatik Indonesia siap cari potensi diaspora

Anidnya Bakrie menjelaskan bahwa penilaian seleksi training nasional ini juga didasarkan pada persaingan antar atlet dengan persentase komposisi kuota pelatnas sebesar 30 persen untuk atlet senior dan 70 persen untuk atlet junior.

Selain itu, Anindya mengatakan bahwa bakal ada tim yang menganalisis mengenai info performa para atlet dengan tolok ukur mampu tetap konsisten dalam kurun waktu delapan tahun.

"Kalau misalnya kami prediksi dalam waktu delapan tahun tetap sama kemampuannya sama hari ini. Sehingga kami mesti berpikir umur yang ideal berapa dikurangi delapan tahun," ujar Anindya.

Baca juga: PB Akuatik Indonesia bakal luncurkan Akuatik Mobility Intelligence

"Karena memang itulah selalu ada formulanya untuk mencapai usia yang produktif," imbuhnya.

PB Akuatik Indonesia sekarang juga tidak menutup mata untuk memandang potensi dari para atlet diaspora.

Meski demikian Anindya Bakrie mengatakan tidak bakal melepas konsentrasi pada pembibitan atlet serta potensi di daerah.

Akuatik Indonesia ditargetkan untuk mampu tampil dalam jangka waktu dekat di Youth Olympic 2026 lampau bersambung bersaing di babak Kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028.

Baca juga: Menpora berambisi terus bersinergi dengan PB AI demi tembus Olimpiade

Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025