Purwakarta (BERITAJA.COM) - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai pelayanan kesehatan di Jawa Barat saat ini belum memadai lantaran nyaris seluruh pasien rujukan dari kabupaten/kota di provinsi ini dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Kota Bandung.
"Kasus meninggalnya ibu mengandung di Subang saat dalam perjalanan menuju RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin) kudu jadi pembelajaran penting," kata Dedi melalui sambungan telepon di Purwakarta, Kamis.
Menurut dia, pemerintah kudu belajar dari peristiwa itu. Artinya, pemerintah dituntut untuk lebih peka dalam mengalokasikan anggaran kesehatan nan merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
“Problem di Jawa Barat ini adalah rumah sakit rujukan. Semestinya di setiap eks keresidenan itu ada satu rumah sakit rujukan nan memadai lantaran selama ini pasien dari rumah sakit di wilayah Jawa Barat semuanya dirujuk ke RSHS Bandung,” katanya.
Ia mengatakan hampir seluruh penduduk Jabar nan memerlukan tindakan medis lanjutan dirujuk ke RSHS Bandung. Sedangkan banyak masyarakat nan tinggal di wilayah pantura dan Jabar selatan nan jaraknya sangat jauh ke RSHS Bandung.
Belum lagi, lantaran semua rujukan tersentral di RSHS Kota Bandung, masyarakat kudu ekstra sabar untuk mendapatkan pelayanan medis.
“Kalau semua tersentral di RSHS kemudian menggunakan BPJS, memang dilayani tapi antreannya panjang. Untuk operasi saja bisa antre sampai tiga bulan. Jadi memang bukan tidak dilayani, tapi memang jumlah pasien nan banyak dan kudu mengantre,” katanya.
Atas persoalan itu, Dedi meminta agar ke depannya anggaran wilayah di semua tingkatan difokuskan pada perihal nan lebih penting, seperti pelayanan kesehatan masyarakat, ialah dengan membangun alias meningkatkan kualitas rumah sakit rujukan.
Berita lain dengan Judul: Suami ibu mengandung ditolak RSUD Subang bingung peristiwanya jadi viral
Berita lain dengan Judul: Dedi Mulyadi dibuat menangis oleh seorang ibu pedagang rambutan
Dedi meminta pelayanan kesehatan untuk bisa terintegrasi mulai dari tingkat bidan, puskesmas, rumah sakit tingkat pertama hingga ke rumah sakit rujukan.
Ia mencontohkan saat dirinya menjabat Bupati Purwakarta telah membikin sistem terintegrasi di Dinas Kesehatan. Sistem tersebut berupa operator nan bakal mengpetunjukkan pasien kudu ke mana untuk mendapatkan ruangan dan pelayanan rumah sakit nan tersedia.
“Waktu dulu itu teknologi info belum seperti saat ini, tapi sudah dibuat sistem nan mana operator bakal memandu jalannya ambulans desa kudu ke RS nan kosong. Apalagi sekarang teknologi semakin berkembang semestinya lebih mudah,” kata dia.
Hal lain nan dia soroti adalah prasarana jalan lantaran masyarakat jauh untuk mengakses rumah sakit rujukan dan kudu menghadapi jalan nan jelek selama perjalanan.
“Bayangkan derita penduduk hari ini untuk menuju ke RSHS Bandung adalah sudah jalannya dari kampung jauh ditambah lagi banyak nan rusak. Jadi krusial membangun prasarana jalan lantaran sebenarnya sama dengan menyelamatkan nyawa manusia,” kata Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, gempar seorang ibu di Subang nan bakal melahirkan meninggal dalam perjalanan saat dibawa ke RSHS Bandung.
Nyonya Kurnaesih, penduduk Kampung Citombe, Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang itu disebut-sebut mengalami penolakan saat hendak bersalin di RSUD Ciereng, Subang.
Setelah mendapat penolakan, Kurnaesih dibawa ke rumah sakit RSHS Kota Bandung. Namun, sang ibu dan bayi dalam kandungannya meninggal bumi saat dalam perjalanan.
M.Ali Khumaini
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023