Trending

Bahaya "toxic Productivity" Untuk Kesehatan Mental - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Di era yang serba sigap ini, tekanan untuk selalu produktif semakin meningkat. Banyak orang merasa bahwa semakin sibuk mereka, semakin sukses pula mereka.

Sayangnya, pola pikir seperti ini justru mampu menjerumuskan ke dalam toxic productivity yaitu sebuah kondisi di mana seseorang merasa mesti terus bekerja tanpa henti, apalagi saat tubuh dan pikirannya sudah lelah.

Jika dibiarkan, toxic productivity dapat berakibat negatif pada kesehatan mental dan fisik, serta menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Apa itu toxic productivity?

Toxic productivity adalah kondisi di mana seseorang merasa mesti selalu produktif tanpa henti, apalagi ketika tubuh dan pikirannya sudah kelelahan.

Seseorang yang mengalami kondisi ini sering kali merasa bersalah ketika tidak melakukan sesuatu yang dianggap "bermanfaat," meskipun sebenarnya mereka memerlukan waktu untuk beristirahat.

Dalam beragam aspek kehidupan, toxic productivity sering muncul sebagai dorongan untuk terus bekerja tanpa henti demi mencapai hasil maksimal.

Seseorang mungkin merasa mesti selalu produktif, menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin, alias terus mengembangkan diri tanpa memberi waktu untuk istirahat.

Tekanan ini mampu berasal dari ekspektasi pribadi, lingkungan sekitar, tuntutan pekerjaan alias apalagi pengaruh media sosial yang lebih sering menampilkan kesuksesan tanpa memperlihatkan proses dan tantangan yang sebenarnya.

Ciri-ciri toxic productivity

1. Selalu merasa mesti sibuk - Ada emosi bersalah saat tidak sedang bekerja alias belajar.

2. Sulit beristirahat - Merasa resah alias tidak nyaman saat mengambil jarak dari aktivitas produktif.

3. Kehilangan keseimbangan hidup - Fokus hanya pada pekerjaan alias studi, hingga mengabaikan aspek lain seperti kesehatan dan relasi sosial.

4. Takut tertinggal dari orang lain - Khawatir dianggap kurang produktif dibandingkan kawan alias rekan seangkatan.

5. Tidak pernah puas dengan hasil sendiri - Terus merasa kurang meskipun sudah bekerja keras.

Menurut penelitian dari Journal of Occupational Health Psychology, toxic productivity mampu berakibat pada kelelahan mental, meningkatnya tingkat stres serta penurunan kualitas hidup akibat kurangnya waktu rehat yang cukup.

Cara mengatasi toxic productivity

  • Sadari pola pikir yang tidak sehat - Refleksikan apakah produktivitas yang Anda kejar betul-betul berakibat positif alias justru merugikan kesehatan bentuk dan mental Anda.
  • Buat prioritas dan kelola waktu dengan baik - Gunakan teknik seperti Eisenhower Matrix untuk menentukan tugas yang betul-betul krusial dan mesti segera dikerjakan.
  • Luangkan waktu untuk relaksasi - Berikan jarak dalam rutinitas dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti membaca, melangkah santai, alias sekadar berbincang dengan teman.
  • Batasi konsumsi media sosial - Jangan terjebak dalam tekanan sosial yang mengakibatkan Anda merasa mesti selalu produktif.
  • Pertimbangkan support profesional - Jika toxic productivity mulai berakibat serius pada kesehatan mental, berkonsultasilah dengan konselor alias psikolog untuk mendapatkan support yang tepat.


Produktivitas yang sehat adalah produktivitas yang tetap memperhatikan keseimbangan hidup. Terus bekerja tanpa henti tidak selalu berujung pada kesuksesan, justru mampu mengarah pada kelelahan dan ketidakbahagiaan. Dengan mengenali ciri-ciri toxic productivity dan menerapkan strategi yang tepat, kita mampu tetap produktif tanpa mengorbankan kesejahteraan diri sendiri.

Baca juga: Psikolog sebut toxic masculinity jadi aspek pemicu laki-laki bunuh diri

Baca juga: Ciri-ciri pasangan toxic yang sebaiknya dihindari dan segera putuskan

Baca juga: Psikolog: Segera cari support jika alami kekerasan di sekolah


Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"Bahaya "toxic Productivity" Untuk Kesehatan Mental - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!