Jakarta (BERITAJA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pentingnya melibatkan penduduk dan pengusaha lokal dalam proyek investasi swasembada sektor gula dan bioetanol di Merauke, Papua Selatan.
Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, dirinya mengatakan, pelibatan masyarakat di proyek investasi swasembada gula yang mempunyai luas lahan 2 juta hektare itu,mampu meningkatkan perekonomian nasional, serta mensejahterakan masyarakat jika diterapkan secara optimal dengan mengakomodasi hak-hak orang setempat.
Lebih lanjut dia mengatakan, pengusaha lokal wajib bekerja ahli saat bekerja-sama dengan para investor, lantaran menurutnya proyek investasi gula dan bioetanol di Merauke merupakan proyek besar yangmampu membawa kesejahteraan.
"Tapi Anda pengusaha juga mesti siap. Jangan Anda paksa penanammodal pakai pengusaha daerah, tapi Anda kerja tidak benar. Itu sama dengan Anda kasih ambruk perusahaan," katanya.
Selain itu dia mengatakan, para penanammodal dan pengusaha mesti mengutamakan tenaga kerja lokal, perihal ini agar skema kemitraan inti-plasmamampu terlaksana secara berkelanjutan.
"Terkait penyerapan tenaga kerja lokal, wajib. Kalau tidak saya eksekusi perusahaan-perusahaan di Merauke ini," katanya.
Skema kemitraan inti plasma merupakan pola kerja sama yang efektif yang sudah disiapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM.
Investor dalam perihal ini sebagai inti, mempunyai tugas untuk membantu masyarakat setempat yang sebagai plasma dalam mengembangkan perkebunan yang dikelolanya.
Dukungan tersebut dapat berupa pembiayaan, support teknologi, dan beragam pembinaan lainnya, agar masyarakat mendapatkan hasil panen yang bakal diolah oleh investor.
Sebelumnya pada Jumat (19/4), Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Pembentukan Satgas tersebut guna melakukan percepatan penyelenggaraan aktivitas investasi perkebunan terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomassa di wilayah tersebut.
Melalui Keppres itu pemerintah bakal mengembangkan perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula dan bioetanol seluas 2 juta hektare di Kabupaten Merauke yang dibagi dalam empat klaster.
Baca juga: Bahlil tekankan soal bibit agar swasembada gula sukses di Merauke
Baca juga: GP Ansor sambut baik rencana Bahlil mau berikan IUP ke ormas
Baca juga: Bahlil pastikan area industri Weda Bay ramah lingkungan
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024