Bappenas Meyakini Indonesia Bisa Lepas Dari "middle Income Trap" - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy meyakini Indonesia mampu lepas dari middle income trap (perangkap pendapatan menengah).
Selama lebih dari 20 tahun, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5 persen. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka 20 tahun mendatang situasi yang dihadapi bakal tetap serupa.
“Kalau kita bersama-sama (dengan DPR) mampu mengatasi, ada angan untuk keluar (dari) middle income trap. Tidak ada argumen bagi negara seperti Indonesia untuk terjebak di dalam middle income trap. Bahwa ada caranya, mari kita carikan jalan sama-sama. Saya juga tidak mau ini seperti utopia, seperti petunjuk yang tidak ada jalannya, lantaran ini semua ada jalannya,” kata Rachmat, dalam Rapat Kerja berbareng Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Selasa.
Saat ini, bangsa Indonesia disebut menghadapi tantangan yang kompleks. Mulai dari kemiskinan, kekurangan gizi, kerawanan pangan, hingga tingkat kesenjangan yang tinggi.
Berdasarkan catatan Bappenas, 180 juta rakyat Indonesia kurang gizi, sepertiga dari anak-anak muda stunting, skor PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia hanya sedikit di atas Timor Leste, prevalensi TBC (Tuberkulosis) hingga satu juta orang, kematian TBC sebanyak 100 ribu orang per tahun, hingga 50 ribu bayi abnormal lahir setiap tahun.
Kendati demikian, Indonesia mempunyai pengalaman mengatasi situasi serupa di masa lalu. Kala itu, kemiskinan mencapai tingkat ekstrem, sampai-sampai masyarakat di kota kesulitan mendapatkan telur maupun nasi.
Namun, dalam rentang waktu 1970-1990, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan hingga mencapai 8-10 persen. Mulai dari tahun 1968 sebesar 10,92 persen, tahun 1980 sebesar 10 persen, tahun 1973 mencapai 8,1 persen, tahun 1977 hingga 8,6 persen, serta tahun 1995 tumbuh 8,22 persen.
“Kami dari Bappenas melontarkan ini setelah juga kami koordinasi dengan Kementerian Keuangan. Meskipun belum sepakat benar, tapi kita sepakat untuk bersama-sama mengatasi ini seperti arahan dari para ketua dan personil dewan,” kata Menteri PPN itu pula.
Baca juga: Mendagri: 2025 jadi tahun krusial untuk tentukan Indonesia naik kelas
Baca juga: Bappenas: Ini kesempatan terakhir RI keluar dari "middle income trap"
Editor: Arman
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: