Jakarta (BERITAJA.COM) - Orang-orang dapat melakukan beragam langkah untuk menenangkan pikiran usai menghadapi hari nan penuh stres, misalnya dengan mendengarkan musik, meminum secangkir teh dan apalagi menyalakan lilin dengan wewangian tertentu.
Menurut master paru sekaligus kepala medis departemen jasa terapi pernapasan di Bridgeport Hospital Kavitha Gopalratnam, MD, lilin saat dibakar melepaskan karbon monoksida, jelaga dan senyawa kimia ke udara termasuk toluene dan benzena.
"Benzena (salah satu racun nan dikeluarkan saat merokok) tidak ramah bagi kesehatan Anda. Benzene adalah bahan kimia industri nan mempunyai asosiasi karsinogenik (terkait dengan kanker)," kata Gopalratnam seperti disiarkan Livestrong, Senin.
Meskipun Asosiasi Kanker Nasional di Amerika Serikat menyatakan paparan benzena meningkatkan akibat leukemia dan kelainan dpetunjuk, hubungan kausal antara penggunaan lilin dan kanker dpetunjuk belum terbukti.
Berita lain dengan Judul: Perhatikan ini saat membeli lilin aroma
Selain itu, jumlah benzena nan dipancarkan lilin jauh lebih rendah daripada jumlah nan dihasilkan asap rokok dan implikasi kesehatan akibat membakar lilin tergantung pada individu.
"Orang dengan penyakit paru-paru nan sudah ada sebelumnya seperti asma mempunyai akibat sedikit lebih besar dan kudu sedikit lebih berhati-hati," kata Gopalratnam.
Gopalratnam mencatat, dalam kasus ekstrim asap lilin dapat menyebabkan serangan asma ppetunjuk. Reaksi ini lebih sering terjadi pada anak-anak, lantaran asapnya bisa lebih jelek bagi mereka.
Sementara itu, toluene sering dikaitkan dengan asap nan dikeluarkan dari pengencer cat dan dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan kulit. Senyawa ini juga dapat menyebabkan gangguan mengenai pernapasan bagi orang nan condong mengalami masalah pernapasan.
Bergantung pada tingkat paparan seseorang, toluene dapat menyebabkan kelelahan, kebingungan, pusing, sakit kepala, kecemasan, dan insomnia, serta merusak ginjal, hati, dan saraf, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Jadi, apakah lilin beraroma jelek bagi kesehatan? Sejauh ini belum ada penelitian nan cukup untuk menunjukkan apakah lilin beraroma beracun. Tetapi, barang ini condong mengandung senyawa organik nan mudah menguap seperti formaldehida.
Sebuah studi pada Januari 2023 di BMC Public Health menemukan nyaris seperempat mahasiswa nan menggunakan lilin beraroma melaporkan masalah kesehatan termasuk sakit kepala, sesak napas, dan batuk.
Paparan lilin beraroma selama satu jam alias lebih dikaitkan dengan kejadian nan lebih tinggi terjadinya sakit kepala, bersin dan mengi.
Selain itu, sebuah tinjauan pada Oktober 2019 dalam Cancer Prevention Research menunjukkan bahwa senyawa aromatik nan dipancarkan saat membakar lilin beraroma dikaitkan dengan peningkatan akibat kanker kandung kemih.
Lalu, apakah lebih baik jika wewangiannya berasal dari minyak esensial, daripada minyak wangi buatan pabrik?
"Beberapa penelitian mengisyaratkan aroma nan muncul secara alami mungkin aman, sedangkan bahan sintetis apa pun mungkin sedikit lebih berbahaya," kata Gopalratnam.
Selain itu, periksa sumbu lilin dan hindari sumbu berwarna alias metalik lantaran dapat mengandung bahan kimia berbisa dan menyebabkan akibat kesehatan. Sumbu kapas, kertas, alias kayu nan tidak diwarnai adalah pilihan nan lebih aman.
Tips aman
Bagi seseorang nan tetap mau menyalakan lilin beraroma di rumah, ada sejumlah tips nan bisa dilakukan agar kesehatan tetap terjaga, salah satunya meningkatkan aliran udara.
"Apa pun jenis lilin nan Anda bakar, beberapa asap tetap bisa dilepaskan ke udara. Jadi taruh lilin nan menyala di ruangan nan berventilasi baik," tutur Gopalratnam.
Buka jendela alias pintu untuk ventilasi. Jika Anda meletakkan lilin di bilik mandi maka nyalakan kipas angin.
Tips lainnya ialah menempatkan lilin setidaknya sekitar 30 cm dari barang apa pun nan dapat terbakar. Sebaiknya keluarkan lilin dari bilik sebelum tidur.
Sebaiknya jangan meniup lilin untuk mematikan api lantaran dapat menghasilkan lebih banyak asap nan dapat membuang lebih banyak jelaga ke udara.
"Gunakan snuffer untuk memadamkan api sebagai gantinya," ujar Gopalratnam.
Terakhir, waspadai indikasi reaksi alergi alias iritasi pernapasan akibat menghirup asap lilin termasuk mata alias hidung gatal, hidung berair dan bersin. Jika tanda ini muncul, maka tinggalkan lilinnya.
Berita lain dengan Judul: Tips menikmati lilin aroma
Berita lain dengan Judul: Aromaterapi rupanya berfaedah bagi kesehatan kulit
Berita lain dengan Judul: Indahnya lilin aroma berdandan songket Palembang
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023