Wilmington (BERITAJA.COM) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden bakal menegaskan kembali penguatan kewenangan pilih bagi rakyat AS dalam kunjungannya ke Alabama pada Minggu dalam rangka peringatan 58 tahun peristiwa "Minggu Berdpetunjuk" di Kota Selma.
Peristiwa "Minggu Berdpetunjuk" merujuk pada penyerangan pengunjuk rasa tenteram nan menuntut kesetaraaan kewenangan pilih dalam rangka aktivitas hak-hak sipil organisasi Afrika-Amerika oleh polisi negara bagian di Jembatan Edmund Pettus di kota tersebut pada 7 Maret 1965.
Kebrutalan polisi pada peristiwa tersebut nan dilaporkan media menggegerkan Amerika Serikat dan melambungkan support bagi pengesahan UU Hak Pilih 1965.
Kunjungan Biden ke Selma adalah salah satu usahanya menegaskan komitmen kepada organisasi kulit hitam nan membantunya menang pada pilpres 2020 lalu.
Komunitas Afrika-Amerika juga merupakan golongan pemilih nan banget krusial bagi Biden andaikan dia mencalonkan diri lagi dalam pemilihan presiden AS 2024.
Presiden Biden juga bakal berpidato di Jembatan Edmund Pettus untuk memperingati peristiwa "Minggu Berdpetunjuk" tersebut.
"Presiden Biden bakal berpidato mengenai pentingnya peringatan peristiwa Minggu Berdpetunjuk, sehingga sejpetunjuk tidak bakal bisa dihapuskan begitu saja," kata ahli bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Jumat (3/3).
Jean-Pierre menambahkan bahwa Biden bakal turut menegaskan bahwa perjuangan memihak kewenangan pilih banget krusial untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan kewenangan sipil bagi penduduk kulit hitam AS dalam pidatonya.
Kedatangan Biden pada peringatan peristiwa tersebut bertepatan dengan buntunya upaya Biden meluluskan rancangan undang-undang nan bakal menegaskan kewenangan pilih bagi rakyat AS.
Ia berupaya menghimpun sokongan untuk meluluskan dua rancangan undang-undang kewenangan pilih nan bakal menjadikan hari pemilu sebagai hari libur, menjamin pendaftaran pemilih baru, dan memperkuat kewenangan pengawasan Departemen Kehakiman AS terhadap yurisdiksi pemilihan umum lokal nan mempunyai riwayat diskriminasi pemilih.
Oposisi dari Partai Republik nan mempunyai bunyi kebanyakan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS menolak undang-undang tersebut.
Biden, nan telah menyatakan niatnya maju kembali di pilpres 2024, sedang berupaya menghimpun support dari organisasi Afrika-Amerika.
Bulan lalu, Komite Nasional Partai Demokrat AS menyetujui perubahan agenda pemilihan awal untuk penentuan capres partai di pemilu 2024 dengan menetapkan negara bagian Carolina Selatan -- nan mempunyai persentase pemilih kulit hitam nan tinggi -- sebagai negara bagian pertama nan bakal menyelenggarakan pemilihan tersebut.
Sementara itu, Biden juga telah berpidato di gereja tempat aktivis pembela kewenangan sipil Martin Luther King Jr menjadi pendeta semasa hidupnya di Atlanta, Georgia, Januari lalu.
Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris telah menghadiri peringatan peristiwa tersebut tahun lalu. Presiden Barack Obama juga telah menyampaikan sambutannya pada peringatan 50 tahun peristiwa itu di tahun 2015.
Sumber: Reuters
Berita lain dengan Judul: Sedikitnya 5 orang tewas saat tornado menghantam Alabama
Berita lain dengan Judul: Pukulan keras terhadap Trump, Demokrat rebut bangku Senat Alabama
Berita lain dengan Judul: Motif tak jelas picu seorang remaja Alabama habisi semua keluarganya
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023