Bnpb: Cuaca Ekstrem Picu Bencana Di Yogyakarta Dan Bogor - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan cuaca ekstrem telah memicu musibah di wilayah Yogyakarta dan Bogor, Jawa Barat, hingga pekan kedua Mei 2025.
Laman resmi BNPB di Jakarta, Minggu, mencatat sejumlah musibah akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan kerusakan rumah penduduk hingga akomodasi umum.
"Laporan pertama adalah kejadian cuaca ekstrem di Provinsi Yogyakarta. Hujan disertai angin kencang dan petir menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/5) siang menyebabkan pohon tumbang di tiga kelurahan: Wonosari, Katongan, dan Bejiharjo. Akibatnya, satu rumah rusak berat dan 15 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan.
"Selain itu, satu kios, satu kandang ternak, dan satu tembok penahan tanah turut terdampak," katanya.
Baca juga: Gubernur sebut Sumbar sudah jalankan arahan BNPB antisipasi Megathrust
Tim BPBD Provinsi Yogyakarta berbareng BPBD Kabupaten Gunungkidul telah melakukan pembersihan pohon tumbang dan pendataan kerugian yang tetap berlangsung.
Sementara itu, di Kabupaten Bogor, cuaca ekstrem juga terjadi sejak Senin (5/5). Hujan deras disertai angin kencang merusak genting rumah penduduk di tiga desa: Bantarsari, Kota Batu, dan Lemah Duhur.
"Sebanyak 10 kepala family terdampak, dengan beberapa rumah tetap memerlukan support seperti terpal dan logistik darurat," katanya.
Keesokan harinya, angin kencang kembali melanda enam desa lainnya di Bogor: Pasir Jambu, Ciomas Rahayu, Pagelaran, Cibanteng, Sukamantri, dan Purwabakti.
"Total enam rumah mengalami rusak sedang, dan 15 lainnya rusak ringan, kebanyakan pada bagian atap," katanya.
Abdul Muhari mengatakan perbaikan sudah dilakukan di beberapa titik, namun kebutuhan bakal terpal tetap mendesak, khususnya di Desa Ciomas Rahayu.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi potensi musibah yang meningkat pada masa peralihan musim ini.
Ia juga menyarankan agar penduduk menebang pohon-pohon yang berisiko tumbang untuk mencegah kerusakan lebih lanjut jika angin kencang kembali terjadi.
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: