Jakarta (BERITAJA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kembali membujuk generasi muda khususnya mahasiswa agar berkedudukan aktif mencegah penyalahgunaan penyaluran jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu alias solar dan jenis BBM unik penugasan (JBKP) alias Pertalite.
Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi dalam keterangan di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa penyaluran BBM subsidi dan BBM kompensasi yang tepat sasaran merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk mahasiswa.
"Mari kita aktif mencegah terjadinya penyalahgunaan BBM subsidi dan BBM kompensasi, agar dapat dinikmati oleh masyarakat yang berkuasa menerimanya,” kata Iwan dalam aktivitas BPH Migas Goes To Campus di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/11).
Dia menyampaikan bahwa subsidi BBM menggunakan duit negara, sehingga penggunaannya mesti tepat sasaran.
Untuk mempermudah masyarakat berperan-serta mencegah penyalahgunaan penyaluran BBM subsidi kompensasi, BPH Migas telah menyediakan kanal Helpdesk di nomor WA 081230000136.
Apabila mahasiswa mengetahui ada yang mencurigakan, terutama di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), diharapkan segera dilaporkan ke helpdesk BPH Migas tersebut.
Ia menegaskan bahwa pihaknya bakal menindaklanjuti laporan tersebut. Penyalahgunaan BBM subsidi dan BBM kompensasi sangat merugikan lantaran masyarakat yang semestinya mendapatkan, akhirnya tidakmampu menikmatinya.
"Misalnya, BBM subsidi yang semestinya untuk petani alias nelayan, disalahgunakan dengan langkah dijual ke industri dengan nilai mahal. Jadi, jangan ragu untuk membantu Pemerintah mewujudkan BBM subsidi dan BBM kompensasi tepat sasaran,” paparnya.
Iwan juga meminta agar mahasiswa menyampaikan buahpikiran alias usulan program untuk mendukung BBM subsidi tepat sasaran. Ide-ide membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan program BBM subsidi dan BBM kompensasi tepat sasaran, tepat volume dan tepat guna.
Di samping itu, support Pemerintah untuk masyarakat agar dapat menikmati BBM subsidi dan BBM kompensasi dengan nilai terjangkau, juga diwujudkan melalui Program BBM Satu Harga.
“Dari Sabang sampai Merauke, nilai BBM subsidi dan BBM kompensasi sama. Harga BBM di Sangir Talaud, Pulau Rote alias di wilayah Papua Pegunungan, sama dengan nilai BBM di Pulau Jawa. Semua ini salah satu corak keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak dalam sesi diskusi.
Menurutnya, Program BBM Satu Harga yang dilaksanakan sejak 2017 hingga saat ini telah terbangun 566 penyalur BBM Satu Harga, ialah Sumatera 88 penyalur, Kalimantan 119 penyalur, Maluku dan Papua 195 penyalur, Sulawesi 60 penyalur, Nusa Tenggara 99 penyalur, Jawa dan Madura 3 penyalur, serta Bali 2 penyalur.
Lebih lanjut Alfon memaparkan, dalam upaya pengendalian dan pengawasan penyaluran BBM subsidi dan BBM kompensasi, BPH Migas telah melakukan pelbagai langkah.
Terkait pengendalian penyaluran BBM tersebut, upaya yang dilakukan antara lain pengaturan Konsumen Pengguna sesuai lampiran Perpres Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM, penyaluran volume JBT Solar sesuai Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 04 Tahun 2020 tentang Pengendalian Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu oleh Badan Usaha Pelaksana Penugasan pada Konsumen Pengguna Transportasi Kendaraan Bermotor untuk Angkutan Orang alias Barang.
“Selain itu, publikasi Surat Rekomendasi untuk pembelian BBM subsidi dan BBM kompensasi untuk upaya pertanian, upaya perikanan, upaya mikro dan jasa umum sesuai dengan Peraturan BPH Migas Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penerbitan Surat Rekomendasi untuk Pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP),” paparnya.
Sementara untuk pengawasan penyaluran BBM dilakukan melalui pengawasan lapangan secara rutin oleh Tim BPH Migas, bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum serta kerja sama dengan Pemerintah Daerah.
Alfon juga menyampaikan larangan dan hukuman bagi pelaku penyalahgunaan Surat Rekomendasi. Bagi pelanggarnya, dikenai hukuman berupa pencabutan Surat Rekomendasi alias pidana alias denda sesuai patokan yang berlaku.
Sementara, Direktur Sumber Daya Manusia dan Penunjang Bisnis PT Pertamina Patra Niaga Mia Khrisna Anggraini menekankan bahwa daya merupakan bagian krusial bagi negeri ini, termasuk juga untuk mencapai Indonesia Emas Tahun 2045.
Generasi muda sebagai tulang punggung negara di masa depan, perlu memahami secara baik mengenai ketahanan daya nasional dan langkah-langkah yang mesti dilakukan untuk mencapai Indonesia Emas.
“Upaya yang dilakukan BPH Migas memberikan edukasi mengenai aktivitas hilir migas seperti BPH Migas Goes To Campus ini sangat krusial dan perlu dipenghargaan. Kita berdampingan tangan melakukan perihal ini, lebih kuat, sehingga pendidikan daya bagi anak muda tetap masif,” katanya.
Apresiasi serupa juga disampaikan Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara Tbk Harry Budi Sidharta.
Menurut dia, kesempatan bagi PT PGN menjelaskan proses upaya gas melalui pipa bakal meningkatkan animo mahasiswa untuk terlibat dalam pengembangan daya berkepanjangan di Indonesia.
Harry menjelaskan, gas bumi merupakan sumber daya yang lebih bersih dan ramah lingkungan, serta efisien bagi pemenuhan kebutuhan penggunanya. Utilisasi gas bumi di Indonesia saat ini berasal dari dalam negeri. Saat ini, gas juga menjadi daya transisi untuk mencapai Net Zero Emission.
Pemerintah dengan biaya APBN dan PT PGN telah membangun 820.000 sambungan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga dan pengguna kecil. “Pembangunan jargas selain bermaksud memberikan daya yang lebih bersih, juga menekan laju impor LPG,” katanya.
Rektor Universitas Negeri Semarang S. Martono menyambut ceria penyelenggaraan BPH Migas Goes To Campus. Kegiatan semacam ini menjadi injakan bagi perguruan tinggi untuk mendekatkan kebutuhan di bumi kerja dengan pengetahuan yang diperoleh di kampus.
“Kegiatan ini sangat positif lantaran dapat menjadi bekal bagi mahasiswa kami memasuki bumi kerja. yang terpenting adalah menyatukan antara apa yang ada di masyarakat sebagai kebutuhan kerja dengan pengetahuan yang diberikan di kampus. Upaya ini perlu kita dukung sebagai pembelajaran dan penguatan mengenai daya di Indonesia,” kata Martono.
BPH Migas Goes To Campus di UNNES ini diikuti sekitar 200 mahasiswa dan menjadi penutup aktivitas BPH Migas Goes To Campus tahun 2024. Pada tahun ini, aktivitas serupa telah dilaksanakan di PEM Akamigas Cepu, Universitas Pertiba di Bangka Belitung, serta di Universitas Gadjah Mada.
Baca juga: BPH Migas sebut BBM Satu Harga bentuk pemerataan energi
Baca juga: BPH Migas: BBM Satu Harga wujudkan keadilan daya di wilayah 3T
Baca juga: BPH Migas mendukung penerapan fuel card di Kepri
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024