Dukungan Estonia untuk Ukraina dipertaruhkan dalam pemilu - BeritAja

Sedang Trending 9 bulan yang lalu
beritaja.com

Tallinn (BERITAJA.COM) - Rakyat Estonia dihadapkan pada pilihan terus menyokong pemerintahan liberal pro-Kiev alias mengalihkan support pada partai berpatokan kanan jauh nan berjanji bakal menutup pintu bagi pengungsi Ukraina di pemilihan umum nan berjalan Minggu.

Jika Partai Reformasi ketua Perdana Menteri Kaja Kallas memenangi pemilu sesuai perkiraan jajak pendapat, dan sukses membentuk koalisi nan memastikan keberlanjutan pemerintahannya, maka Estonia bakal meneruskan pembangunannya nan berorientasi pada Eropa.

Selain itu, Estonia juga bakal melanjutkan pengembangan daya hijau dan tetap menerima pengungsi Ukraina andaikan Kallas memperkuat sebagai PM.

Pemungutan bunyi ditutup pada pukul 20:00 waktu setempat (03:00 WIB) dan hasil pemilu sudah bakal dilaporkan dari sebagian besar wilayah pemilihan pada tengah malam.

Partai Reformasi ketua Kallas sebelumnya mendapatkan bangku terbanyak di Parlemen Estonia pada pemilu 2019, namun tiga partai nan mendapatkan bangku lebih sedikit sukses membentuk koalisi kebanyakan sehingga Kallas tidak menjadi perdana menteri saat itu.

Koalisi tiga partai tersebut ambruk pada 2021, dan Kallas sukses membentuk koalisi baru untuk memimpin setelahnya.

Menurut jajak pendapat, Partai Rakyat Konservatif Estonia (EKRE) nan berpatokan kanan jauh bakal mendapatkan bunyi terbesar kedua setelah Partai Reformasi.

Janji kampanye EKRE untuk mengorting tagihan daya dengan menghentikan transisi menuju daya hijau dan tidak bakal lagi menerima pengungsi Ukraina ke negaranya mendapat sokongan dari para pemilih.

Kallas dan pemimpin EKRE, Martin Helme, masing-masing menyatakan harapannya pada Reuters untuk dapat membentuk pemerintahan selanjutnya.

"Saya memang berambisi agar tetap jadi perdana menteri, tapi saya serahkan sepenuhnya keputusan itu pada para pemilih," kata Kallas.

Kallas mengatakan pemerintahannya bakal terus membina Estonia sebagai negara terbuka, bersahabat, berbudi pekerti Eropa, dan cerdas.

"EKRE lebih peduli pada dirinya sendiri, (mereka menganggap) kita kudu memperkuat pada kepentingan kita sendiri, bukannya menolong Ukraina," tambahnya.

Sementara itu, Helme mengatakan bahwa dirinya berambisi partainya sukses mendapatkan bunyi cukup untuk membentuk pemerintahan. Ia juga berjanji bakal terus mendukung Ukraina, namun bukan dengan terus menerima pengungsinya ke Estonia.

"Rakyat banget cemas bakal masa depannya, dan partai-partai utama, terutama partai pemerintah, tidak punya jawaban nyata," katanya.

Menurut Aivar Voog dari lembaga survei Kantar Emor, kemungkinan koalisi nan dipimpin Partai EKRE terbentuk ada namun tidak besar.

Sepertiga pemilih, termasuk Kallas, telah memberikan suaranya melalui sarana internet beberapa hari sebelum pemilu, dan 15 persen pemilih telah menentukan suaranya melalui surat bunyi sebelumnya.

Sumber: Reuters
Berita lain dengan Judul: Mengenal Kaja Kallas nan konsisten ingatkan Putin itu berbahaya
Berita lain dengan Judul: Estonia siap kirimkan peledak tandan untuk Ukraina
Berita lain dengan Judul: Jerman menghadang Estonia ekspor senjata ke Ukraina

:

COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023





Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News




Ikuti Media Sosial Kami
Affiliate: Life Health / Inforia / Blogkoopedia
close