Gelombang Panas Bisa Picu Kekambuhan Asma - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Musim panas sering disertai peningkatan gelombang panas yang memperburuk kualitas udara mampu berakibat serius pada golongan rentan dengan masalah pernapasan seperti penderita asma.
Melansir laman Hindustan Times, pada Minggu (11/5), konsultan master paru, Rumah Sakit P.D. Hinduja di Khar, Dr Kinjal D Modi mengatakan asma dapat memburuk selama gelombang panas.
"Secara logika, panas dapat melemaskan otot dan melebarkan saluran pernapasan, sehingga penderita asma dapat bernapas lebih mudah. Namun, selama gelombang panas, perubahan suasana dan suhu berkedudukan sebagai pemicu yang dapat memperburuk asma," katanya.
Baca juga: Dokter bagikan kiat kurangi indikasi asma pada anak
Ia mengutarakan gimana gelombang panas memengaruhi asma, salah satunya polusi udara, yang disebabkan oleh pembangunan jalan, gedung, dan pekerjaan perbaikan.
Alasan lainnya seperti ragam suhu diurnal, di mana siang hari panas (di atas 35°F) dan malam hari lebih dingin. Selain itu, orang-orang berjalan ke wilayah pegunungan selama liburan untuk menghindari panas yang lagi-lagi menciptakan perbedaan suhu.
"Bahkan melangkah keluar dari rumah yang lebih dingin ke tempat yang panas menciptakan perubahan suhu yang nyata. Demikian pula, beranjak dari ruangan ber-AC ke ruangan tanpa AC menyebabkan tubuh mengalami perubahan suhu," ujarnya.
Gelombang panas, menurut dr Kinjal juga menyebabkan dehidrasi pada tubuh, yang mengakibatkan pengeringan sekresi di dalam saluran napas, menyebabkan penyempitan dan menyulitkan pernapasan bagi penderita asma.
Baca juga: Waspadai tanda-tanda asma pada anak
Faktor lainnya seperti kelembaban yang tinggi selama musim panas, di mana mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri, yang dapat menginfeksi alias mengiritasi paru-paru, sehingga memperburuk asma.
Selain itu, gastritis dan makan makanan dingin di musim panas juga dapat menjadi pemicu asma.
"Infeksi saluran pernapasan atas akibat perubahan suasana dapat memicu serangan asma," katanya.
Ia juga mengutarakan tanda-tanda serangan asma yang perlu diwaspadai, seperti meningkatnya sesak napas, batuk dengan alias tanpa dahak, dada terasa sesak, berat, alias nyeri, suara napas bersuara dari dada, terbangun di malam hari lantaran gejala-gejala tersebut.
Baca juga: Cara pemberian obat asma terbaik dengan dihirup
Penurunan nilai PEFR (Peak Expiratory Flow Rate), di mana suatu pengukuran seberapa sigap dan kuat seseorang dapat menghembuskan napas.
Lebih lanjut, dia juga mengutarakan sejumlah kiat yang mampu dilakukan penderita asma seperti dikontrol dengan baik dengan pengobatan yang 'optimal'.
Kemudian, vaksinasi dengan vaksin influenza dan pneumokokus, membangun kekebalan tubuh dengan cukup protein dan makanan kaya antioksidan membantu melawan jangkitan dan iritasi, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cairan yang cukup.
"Menghindari perubahan suhu yang sering dan paparan polusi dapat membantu mengendalikan asma. Namun, jika asma memburuk seperti yang dijelaskan di atas, silakan hubungi master ahli paru alias master yang menangani asma," jelasnya.
Baca juga: Tiap jenis asma punya karakter berbeda, kenali indikasi dan pemicunya
Baca juga: Kenali karakter indikasi penyakit asma dan langkah mengobatinya
:
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: