Global Ports Safety Sediakan Solusi Keamanan Di 12 Pelabuhan - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan proyek Global Ports Safety bermaksud untuk menyediakan solusi untuk keamanan dan ketahanan 12 pelabuhan di delapan negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
“Tujuannya adalah untuk melengkapi pelabuhan-pelabuhan ini dengan keahlian baru, kapabilitas baru untuk menangani masalah keamanan … dan kapabilitas untuk menangani masalah keberlanjutan dan ketahanan,” ujar Barrot dalam sambutannya pada aktivitas penandatangan surat pernyataan kehendak (LoI) antara Expertise nce dan Uni Eropa (EU) di Jakarta, Rabu.
Barrot menyebut bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari upaya Prancis dan Uni Eropa untuk berkontribusi terhadap keamanan dan stabilitas maritim di area tersebut.
Sementara itu, Project Manager Global Ports Safety dari Expertise nce Victoria Dussardier mengatakan tujuan jangka panjang proyek itu adalah untuk mendapatkan keamanan yang lebih baik di area tersebut.
Baca juga: Pelni pastikan keamanan kapal penumpang hadapi Natal dan Tahun Baru
Keamanan yang lebih baik dapat memastikan konektivitas dan ekonomi yang berkepanjangan serta konektivitas yang berkepanjangan antara negara-negara di Asia dan antara negara-negara di Asia dan Eropa, lanjut Dussardier.
Ia menyebut bahwa proyek tersebut sebagian besar bakal dilakukan dalam corak pelatihan, lokakarya dan latihan simulasi serta memberikan peralatan ke pelabuhan untuk tanggap kecelakaan.
12 pelabuhan di delapan negara itu dipilih lantaran strategis dan mempunyai lampau lintas yang banyak; banyak kapal yang datang, banyak industri, banyak aktivitas ekonomi yang datang dengan pelabuhan tersebut, kata Dussardier.
Dussardier menambahkan, proyek Global Ports Safety yang dimulai pada September 2024 itu didanai oleh Prancis dan Uni Eropa dengan total 8,5 juta euro (Rp152,3 miliar), di mana biaya tersebut merupakan subsidi yang langsung diberikan dengan kegiatan, penyelenggaraan aktivitas dan mobilisasi tenaga ahli.
Global Ports Safety berupaya meningkatkan manajemen kejadian dan keselamatan dengan pembangunan kapabilitas lokal dan nasional yang berkepanjangan di sekitar area aktivitas utama: pembangunan kapabilitas dalam pencegahan risiko; pembangunan kapabilitas dalam manajemen insiden; pengembangan jaringan master di Indo-Pasifik untuk memfasilitasi pertukaran praktik terbaik; pasokan peralatan.
Baca juga: Indonesia komitmen meningkatkan kerja sama maritim di arena PSC
Diketahui 12 pelabuhan di Asia Selatan dan Asia Tenggara yang mendapatkan faedah dari proyek Global Ports Safety adalah Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Colombo (Sri Lanka), Chittagong (Bangladesh), Port Klang dan Tanjung Pelepas (Malaysia).
Yang lainnya adalah Laem Chabang dan Map Ta Phut (Thailand), Sihanoukville (Kamboja), Ho-Chi-Minh Ville dan Hai Phong (Vietnam), serta Manila (Filipina).
Total biaya proyek diperkirakan mencapai 8,5 juta euro (Rp152,3 miliar) selama empat tahun, termasuk 6 juta euro (Rp107,2 miliar) dari Komisi Eropa dan 2,5 juta euro (Rp44,7 miliar) dari Prancis.
Editor: Hany
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: