Gubernur Jatim Dorong Petani Patenkan Alpukat Kelud - Beritaja
Kediri (BERITAJA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memuji hasil produktivitas petani di Kediri, yang sukses mengembangkan budi daya tanaman alpukat variates baru termasuk Alpukat Kelud di Desa Jambu, kabupaten setempat.
Gubernur Jatim mengatakan sudah cukup lama mendengar tanaman dengan varietas Alpukat Kelud. Narasi di media sosial buah ini tanpa biji, namun setelah dirinya memandang langsung ada biji dan ukurannya kecil.
"Saya dengar cukup lama Alpukat Kelud. Narasi sosial media tanpa biji, rupanya ada biji mini di ujung. Bahwa ada penemuan produktivitas proses pembibitan langsung oleh Pak Agus," sebagaimana disebutkan saat meninjau kebun alpukat di Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Sabtu.
Ia juga memuji sekarang sudah ada sekitar 70 varietas tanaman alpukat di kebun ini. Dirinya pun mendorong agar budi daya tanaman ini semakin disebarkan.
"Ini original buahpikiran imajinatif penemuan beliau dan mungkin mampu dijadikan referensi berbareng mereka yang memiliki pasion di bagian agro termasuk ini jadi wisata edukasi bagi masyarakat," kata dia.
Ia menambahkan pemerintah berterimakasih kepada masyarakat yang berkarya dan berinovasi. Menurutnya perihal ini luar biasa dan menjadi referensi untuk mampu dibudidayakan lagi, menyesuaikan cengkir lahan tertentu.
Baca juga: Mengonsumsi alpukat setiap hari dapat tingkatkan kualitas makanan
Baca juga: Magetan dukung penanaman buah alpukat jadi komoditas Desa Taji
Pihaknya mendorong agar petani segera mematenkan hasil buahpikiran kreativitasnya sehingga diakui.
"Hak Kekayaan Intelektualnya mesti segera diurus, lantaran ini adalah penemuan orisinal yang mampu menjadi referensi bagi sektor agrobisnis," kata dia.
Sementara itu, pemilik Kebun Bibit Kediri Agus Joko Susilo mengatakan di kebun miliknya memang terdapat 70 jenis alpukat yang dikembangkan.
Terdapat beberapa yang diminati di antaranya Alpukat Kelud. Buah ini dinamakan Alpukat Kelud lantaran di Kediri ada Gunung Kelud.
Untuk buah ini, ukurannya cukup besar. Satu buah mampu dengan berat hingga 1,8 kilogram dengan ukuran panjang mampu hingga 40 centimeter. Rasa dari buah ini pulen dan bijinya ukurannya kecil.
Selain itu, ada jenis lainnya ialah Alpukat AJS (Agus Joko Susilo) dengan rasa pulen dan enak, serta Alpukat Ambasador.
Ia menyebut, penjualan tanaman ini cukup bagus. Dalam satu bulan rata-rata terjual hingga 15.000 bibit ke seluruh wilayah Indonesia. Harganya mulai dari ratusan ribu per batang.
"Penjualan hingga ke luar negeri, namun hanya beberapa saja. yang jelas tiap pekan kirim ke luar negeri," kata dia.
Ia pun mengakui sudah mengurus untuk mendaftarkan alpukat hasil budi daya
Di tempatnya termasuk yang jenis Alpukat Kelud hingga Alpukat AJS.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga meninjau langsung letak untuk pembibitan. Gubernur juga memetik langsung beberapa jenis alpukat yang sudah tua.
Baca juga: Petani di Kintamani mulai beranjak dari menanam jeruk menjadi alpukat
Baca juga: Pola agroforestri tingkatkan antusias masyarakat merehabilitasi hutan
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: