karena ini area nan berbahaya
Jakarta (BERITAJA.COM) -
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat mengenai opsi meninjau kembali zonasi permukiman dan Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara setelah peristiwa kebakaran pada Jumat (3/3).
"Pemprov DKI Jakarta bakal ikuti kebijakan pemerintah pusat," kata Heru di Jakarta, Senin.
Menurut dia, semua opsi saat ini sedang dibahas oleh Menteri BUMN Erick Thohir setelah mendapat pengpetunjukan dari Presiden Joko Widodo.
"Presiden kemarin sudah ke sana (Plumpang), sudah memerintahkan kepada Menteri BUMN, sekarang sedang dibahas oleh beliau," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meninjau kondisi pengungsi korban kebakaran Depo BBM Pertamina di RPTRA Rasela Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3).
Dalam peninjauan itu, Kepala Negara memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar segera merelokasi tempat tinggal korban kebakaran dalam satu alias dua hari.
Relokasi tersebut bisa dua kemungkinan, ialah memindahkan penduduk ke pulau reklamasi alias letak Depo Pertamina nan dipindahkan.
"Saya sudah perintahkan Menteri BUMN dan Gubernur DKI segera mencarikan solusi kejadian di Plumpang, terutama, lantaran ini area nan berbahaya. Tidak bisa lagi ditinggali, tetapi kudu ada solusinya. Bisa saja Plumpang-nya digeser ke reklamasi alias penduduknya nan digeser ke relokasi," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyebut kondisi tanah menjadi salah satu hambatan pembuatan buffer zone atau area penyangga nan memisahkan antara Depo Pertamina Plumpang dengan permukiman masyarakat di sekitarnya.
Presiden menjelaskan area penyangga dengan jarak 50 meter antara depo dan permukiman sudah pernah diusulkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2009.
Usulan itu didasarkan ledakan di Depo Pertamina Plumpang, nan berujung kebakaran hingga ke rumah masyarakat pada 2009.
"Dulu memang sudah direncanakan untuk dibuat air di kanan kirinya sungai, tetapi memang belum sampai kepada titik mencarikan solusi untuk masyarakat nan ada di situ. Tanah merahnya ini kan padat dan penuh," ujar Kepala Negara.
Sebelumnya, pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.10 WIB Depo BBM Plumpang terbakar dan meluas hingga ke permukiman di sekitar depo.
Adapun, berasas info Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 06.00 WIB pada Senin ini, korban meninggal berjumlah 18 jiwa.
Sedangkan, 37 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit.
Sementara itu, menurut info BPBD DKI hingga pukul 06.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi sebanyak 214 jiwa.
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023