Hilirisasi Pertanian Jadi Isu Penting Revisi Uu Pangan - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah mengatakan hilirisasi pertanian menjadi rumor krusial dalam membahas revisi Undang-Undang (UU) No.18/2012 tentang Pangan.
Menurut dia, program hilirisasi ini bakal memberi nilai tambah bagi produk pertanian nasional. Dalam program hilirisasi ini, hasil-hasil pertanian diolah menjadi produk pangan berbobot tinggi.
"Panitia Kerja (Panja) RUU Pangan banyak mendapat masukan dari akademisi kampus. Salah satu yang menjadi poin krusial kami adalah gimana proses hilirisasi sektor pangan yang menjadi tolok ukur kita meningkatkan nilai tambah terhadap produk-produk pangan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, ada banyak rumor dalam merevisi UU Pangan ini. Mulai dari SDM pertanian, penemuan teknologi pertanian, penguatan kelembagaan, sampai akses pupuk bagi para petani.
"Dalam perihal pemberdayaan SDM, di Indonesia ini banyak sekali lulusan pertanian yang nantinya mampu memberi transfer teknologi dan pengetahuan kepada para petani kita yang ada di lapangan, sehingga dari sisi penemuan teknologi juga ada peningkatan," katanya.
Baca juga: Komisi IV DPR serap aspirasi tentang RUU Pangan dari akademisi IPB
Sebelumnya, Ekonom senior Bayu Krishnamurti mendorong pemerintah untuk melakukan optimasi hilirisasi pertanian dan pangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bayu menuturkan hilirisasi pertanian dan pangan mensyaratkan dua hal, ialah support dan peran swasta, dan huluisasi alias pertanian yang sesuai dengan karakter dari aktivitas hilir alias aktivitas industrial.
“Yang pertama adalah ini swasta yang bakal berperan. Oleh karena itu, bakal dibutuhkan investasi dan kemudian tentunya efektivitas dari investasi itu dimana kita harapkan kelembagaan maupun prasarana mendukung sedemikian sehingga jika pakai istilah ekonominya, i-core-nya untuk industri pangan itu mampu kondusif untuk mendorong hilirisasi,” ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan konsistensi mutu dan jumlah mesti terjaga, didukung dengan biaya logistik yang mesti relatif bersaing.
Bayu berambisi disamping swasembada pangan, hilirisasi pertanian dan pangan juga dapat diwujudkan secara optimal oleh pemerintahan saat ini.
Baca juga: Pimpinan MPR penghargaan komitmen presiden perkuat ketahanan pangan
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: