Trending

IFG libatkan BPKP perkuat sistem "anti-fraud" pada ekosistem "holding" - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
Kerja sama ini merupakan kesungguhan IFG dan personil holding untuk mencegah terjadinya fraud melalui penerapan tata kelola yang baik

Jakarta (BERITAJA) - Holding BUMN asuransi, penjaminan dan investasi, Indonesia Financial Group (IFG), beserta anggotanya menandatangani Piagam Komitmen Anti-ud dengan disaksikan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memperkuat penerapan sistem anti-fraud dalam ekosistem holding tersebut.

“Kerja sama ini merupakan kesungguhan IFG dan personil holding untuk mencegah terjadinya fraud melalui penerapan tata kelola yang baik dan manajemen akibat yang efektif dalam operasional upaya perusahaan,” kata Wakil Direktur Utama IFG Haru Koesmahargyo di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa upaya tersebut bermaksud untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap industri finansial khususnya sektor asuransi, penjaminan dan investasi.

Haru menuturkan bahwa penguatan sistem anti-fraud tersebut sejalan dengan petunjuk dari Kementerian BUMN agar beragam perusahaan milik negara terus melakukan penerapan sistem tata kelola yang baik, manajemen akibat yang efektif, serta pengendalian internal yangmampu menekan akibat kecurangan di lingkungan BUMN.

Selain itu, dia menyatakan bahwa upaya tersebut merupakan corak kepatuhan pihaknya terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 tahun 2024 tentang Penerapan Strategi Anti-ud bagi Lembaga Jasa Keuangan.

Baca juga: Aset Jiwasraya dilelang untuk jamin tanggungjawab kepada pemegang polis

Baca juga: Pendapatan IFG Life melonjak 334 persen yoy pada semester I 2024

Selain penandatanganan piagam, aktivitas tersebut juga diisi dengan obrolan dan sosialisasi oleh BPKP mengenai penerapan strategi penerapan anti-fraud di ekosistem BUMN.

Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Agustina Arumsari menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan keahlian dan tata kelola di BUMN, khususnya dalam ekosistem holding IFG.

Ia berambisi kerja sama tersebut dapat menjadi salah satu upaya IFG dalam meningkatkan kesadaran dan komitmen dalam mencegah terjadinya fraud di ekosistem perseroan yang berakibat pada peningkatan kepercayaan dari masyarakat.

“Kegiatan hari ini merupakan corak keberlanjutan dari komitmen kami berbareng dalam upaya membangun akuntabilitas dan memperkuat tata kelola korporasi negara yang baik dan bersih,” imbuhnya.

Holding IFG beranggotakan sejumlah perusahaan asuransi dan penjaminan, ialah PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).

Terdapat pula perusahaan investasi dan manajemen yang menjadi personil holding tersebut, ialah PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa, dan PT Grahaniaga Tatautama.

Baca juga: IFG ajukan PMN Rp3 triliun untuk perkuat penjaminan KUR UMKM

Baca juga: IFG Life ubah susunan dewan setelah akuisisi Mandiri Inhealth


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close