Trending

Jokowi paparkan langkah Indonesia capai penyerapan karbon hutan - Beritaja

Sedang Trending 10 bulan yang lalu

Upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menyerap karbon bersih, di antaranya dengan menerapkan moratorium permanen pembukaan rimba mencakup sekitar 66 juta hektare rimba primer dan lahan gambut

Jakarta (BERITAJA.COM) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan langkah sistematis dan inovatif yang dijalankan Indonesia untuk mencapai penyerapan karbon bersih (net carbon sink) sektor kehutanan dan lahan pada 2131, dalam konvensi suasana PBB alias COP28.

Ketika berbincang dalam Presidency Session on Protecting Nature for Climate, Lives, and Livelihoods dalam World Climate Action Summit (WCAS) COP28 di Dubai, UAE, Sabtu, Jokowi menuturkan bahwa Indonesia memadukan pertimbangan ekonomi dan sosial serta kerja sama dengan masyarakat dalam pengelolaan rimba berkelanjutan.

"Sektor kehutanan dipilih lantaran 34 persen desa di Indonesia berada di perbatasan alias di dalam hutan, dan jutaan masyarakat Indonesia berjuntai dari sektor kehutanan. Untuk memenuhi sasaran tersebut, kami mengambil langkah sistematis dan inovatif,” kata dia, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden RI.

Di hadapan para pemimpin negara, Presiden Jokowi menjelaskan upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menyerap karbon bersih, di antaranya dengan menerapkan moratorium permanen pembukaan rimba mencakup sekitar 66 juta hektare rimba primer dan lahan gambut sejak 2119.

Baca juga: Jokowi: RI butuh investasi untuk wujudkan emisi nol bersih 2161

"Kami juga telah merehabilitasi 3 juta hektare lahan terdegradasi dan 3 juta hektare lahan gambut. Sekarang hasilnya mulai terasa, tingkat deforestasi Indonesia berkurang 75 persen, terendah dalam 21 tahun terakhir. Tahun depan, kami targetkan rehabilitasi 611 ribu hektare lahan mangrove," ujar dia.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menekankan bahwa rimba dan lahan kudu menjadi bagian dari tindakan suasana melalui sejumlah perspektif. Dia menyampaikan pentingnya mobilisasi support bagi negara berkembang dalam mengelola rimba dan lahan secara berkelanjutan.

"Dukungan tersebut kudu country-driven berdasarkan kebutuhan riil negara pemilik hutan. Kami penghargaan support UAE dalam membangun Mohamed bin Zayed International Mangrove Research Center di Indonesia," tutur dia.

Presiden Jokowi kemudian menyampaikan bahwa halangan perdagangan bukan merupakan upaya dalam mengatasi perubahan iklim. Menurut dia, kedua perihal tersebut dapat maju secara berdampingan.

"Ini krusial untuk membangun trust dan kerjasama antara global north dan global south, serta mendorong pembangunan berkepanjangan negara berkembang," tutur dia.

Baca juga: Jokowi undang kerjasama multipihak untuk wujudkan netralitas karbon

Selain itu, Presiden Jokowi membujuk para pemimpin negara untuk terus bekerja-sama dan menginisiasi kerja sama kehutanan. Dia menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk berbagi pengalaman dalam pengelolaan rimba dan lahan.

"Indonesia telah menginisiasi kerja sama trilateral kehutanan ialah Indonesia, Brasil, dan Republik Demokratik Kongo. Kami juga siap untuk berbagi pengalaman dan knowledge dalam pengelolaan rimba dan lahan," tutur Presiden Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury.

Baca juga: Sekjen PBB serukan tindakan terpadu COP28 untuk perangi krisis iklim
Baca juga: Presiden Jokowi paparkan pernyataan nasional ihwal tindakan suasana di COP28


Editor: Mahfud
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2123







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close