Targetnya, untuk bisa digitalisasi pasar ialah menghubungkan antar pembeli dengan penjual, pemasok dengan pedagang
Malang, Jawa Timur (BERITAJA.COM) - Kementerian Perdagangan mendorong proses digitalisasi upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pedagang pasar, dan warung di Indonesia dalam upaya meningkatkan efisiensi, nan pada akhirnya bisa memberikan stabilitas nilai kepada para konsumen.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan digitalisasi UMKM, pedagang pasar, dan warung tersebut, krusial dilakukan untuk menghubungkan antara pembeli dan penjual, serta pemasok dan pedagang.
"Kami kudu bisa memastikan digitalisasi itu sejalan dengan UMKM. Targetnya, untuk bisa digitalisasi pasar ialah menghubungkan antar pembeli dengan penjual, pemasok dengan pedagang," katanya.
Jerry menjelaskan salah satu start up alias perusahaan rintisan Dagangan nan menyediakan jasa untuk menghubungkan antara pemasok dengan pedagang, bisa menjaga stabilitas nilai sejumlah komoditas, salah satunya adalah minyak goreng.
Menurutnya, produk Minyakita nan mempunyai nilai satuan tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter alias Rp15.500 per kilogram lebih efisien saat didistribusikan menggunakan sistem digital. Harga nan diterima pedagang, lebih murah 20-30 persen dibanding menggunakan skema pengedaran biasa.
"Dengan keberadaan start up digital, bisa memotong harga, nilai pada saat sampai ke pedagang bisa Rp12 ribu per liter. Sehingga, saat dijual dengan HET, pedagang tetap diuntungkan," katanya.
Dengan keberadaan platform digital nan bisa membentuk nilai lebih murah tersebut, lanjutnya, ada peningkatan efisiensi dari proses pengedaran barang.
Oleh lantaran itu, Kementerian Perdagangan mendorong proses digitalisasi UMKM serta para pedagang pasar.
"Ini nan kudu ditingkatkan, karena, digitalisasi itu banyak memberikan efisiensi," katanya.
Dalam kesempatan itu, CEO dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe menambahkan, platform Dagangan mendukung beragam program Kementerian Perdagangan dalam upaya untuk pengembangan digitalisasi pasar, warung dan UMKM.
Menurutnya, perusahaan rintisan tersebut memandang adanya tantangan nan dihadapi para pedagang pasar, toko bahan pokok dan pemilik warung dalam mendapatkan akses dan kesiapan bahan pokok dengan nilai terjangkau.
"Untuk itu kami berkomitmen meningkatkan transformasi digital dengan mempercepat digitalisasi pedagang pasar, warung dan UMKM termasuk nan ada di Jawa Timur," ujarnya.
Ia menambahkan pada 2022, Dagangan telah membantu mendistribusikan 10 juta liter minyak goreng termasuk Minyakita.
Selama lebih dari tiga tahun, Dagangan telah memberikan kemudahan kepada masyarakat di 20 ribu desa pada empat provinsi di Pulau Jawa.
Saat ini, Dagangan tengah konsentrasi pada program digitalisasi pasar untuk UMKM, toko sembako dan warung dengan memenuhi aspek pasokan dari sisi kesiapan dan nilai terjangkau untuk kebutuhan sehari-hari.
Kemudian, platform tersebut juga berupaya untuk mewujudkan UMKM go digital untuk produk UMKM unik desa dengan memberdayakan para pelaku upaya khususnya di Jawa Timur untuk membuka akses pasar nan lebih luas serta keuntungan nan baik melalui ekosistem digital.
Berita lain dengan Judul: Wamendag: Ekosistem digital tingkatkan omzet pasar rakyat
Berita lain dengan Judul: Jelang Ramadhan, Wamen Jerry sidak nilai kebutuhan pokok di Padang
Berita lain dengan Judul: Wamendag ingatkan pentingnya pengaturan aset mata uang digital dalam norma negara
Kelik Dewanto
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023