Perjanjian kerja sama tersebut menjadi bentuk penguatan jaringan PLUT-KUMKM untuk mengakselerasi transformasi upaya mikro dari informal menjadi formal
Jakarta (BERITAJA.COM) - Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk menyelenggarakan standardisasi bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melalui jasa info terpadu pada Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM).
“Perjanjian kerja sama tersebut menjadi bentuk penguatan jaringan PLUT-KUMKM untuk mengakselerasi transformasi upaya mikro dari informal menjadi umum melalui pemenuhan perizinan usaha, hingga sertifikasi produk UMK melalui Standard Nasional Indonesia (SNI) Bina UMK,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Yulius menuturkan adanya standardisasi khususnya sertifikasi SNI bakal memberikan agunan keamanan kepada konsumen, baik dari segi kualitas produk, alur produksi yang lebih tertata, hingga sistem manajemen yang membentuk keteraturan untuk meningkatkan produktivitas UMK.
Saat ini terdapat 87 PLUT-KUMKM yang tersebar di seluruh Indonesia dengan 332 konsultan sebagai tenaga pendamping di dalamnya yang diharapkan bisa mengoptimalkan beragam layanan.
“Sumber daya PLUT-KUMKM yang ada saat inilah yang saya minta dapat dikolaborasikan untuk menaikkelaskan UMK agar berkekuatan saing melalui pemenuhan sertifikasi SNI,” ucapnya.
Berita lain dengan Judul: MenKopUKM: akses teknologi merata dongkrak percepatan UMKM go digital
Berita lain dengan Judul: Kemenkop UKM pastikan RUU Perkoperasian mulai dibahas DPR pada Oktober
Lebih lanjut, Yulius mengatakan pihaknya terus mendorong status kelembagaan PLUT-KUMKM menjadi UPTD/BLUD agar menjadi organisasi yang lebih elastis dalam menunjang keahlian dinas alias badan daerah. Oleh lantaran itu, menurutnya keberadaan jasa info BSN bakal semakin menunjang optimasi jasa PLUT-KUMKM.
“Saya minta seluruh pihak berkomitmen untuk mengawal penerapan kerja sama ini. Sehingga tujuan kita untuk menciptakan UMKM yang berkekuatan saing dapat terwujud,” ucap Yulius.
Sekretaris Utama BSN Donny Purnomo menyatakan PLUT-KUMKM menjadi sarana yang diharapkan dapat dikolaborasikan dengan pihaknya. Terlebih dengan adanya konsultan di dalamnya, PLUT-KUMKM diharapkan bisa mengintegrasikan jasa terpadu BSN ke dalam jasa yang sudah ada.
Donny menambahkan, aktivitas standardisasi selama ini banyak dikenal untuk upaya menengah ke atas saja, seakan-akan upaya mikro dan mini susah untuk distandardisasi. Padahal, menurutnya, justru ketika krisis terjadi, upaya mikro mini menjadi jaring pengaman ekonomi lantaran bisa memperkuat dengan baik.
“Saya harap, standardisasi khususnya SNI bukan lagi dianggap sebagai momok, tetapi justru dianggap sebagai mitra oleh para pelaku upaya mikro untuk meningkatkan kualitas usaha,” kata Donny.
Berita lain dengan Judul: KemenKopUKM memulai program magang realisasikan 500 koperasi modern
Berita lain dengan Judul: KemenkopUKM: Hilirisasi komoditas kelapa tingkatkan daya saing produk
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023