Trending

Keutamaan Belajar Sabar Dalam Menjalankan Ibadah Puasa - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Kesabaran adalah kunci utama dalam menjalankan ibadah puasa. Tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, puasa juga mengajarkan kita untuk mengendalikan diri dari beragam godaan, baik bentuk maupun emosional.

Rasulullah saw apalagi mengibaratkan puasa sebagai separuh dari kesabaran, menegaskan sungguh eratnya hubungan antara keduanya. Rasulullah saw bersabda:

"Puasa itu separuh dari sabar." (HR. At-Turmudzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa dan kesabaran mempunyai hubungan yang erat. Menjalankan ibadah puasa memerlukan kesabaran, dan kesabaran yang kuat juga bakal membantu seseorang dalam menjalani puasa dengan baik.

Puasa sebagai corak latihan kesabaran

Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melatih kesabaran. Menurut Imam Maiduddin, sabar berfaedah menahan diri dari ketidaksabaran dan ketidakpuasan, menjaga lisan dari mengeluh, serta menahan seluruh personil tubuh dari hal-hal yang tidak baik. Puasa adalah salah satu corak nyata dari kesabaran ini lantaran di saat melakukan puasa kita menahan lapar, haus, serta hawa nafsu demi menjalankan perintah Allah.

Imam Ibnu Rajab Al-Hambali membagi sabar menjadi tiga jenis:

  • Sabar dalam ketaatan kepada Allah
  • Sabar dalam menjauhi hal-hal yang diharamkan
  • Sabar dalam menghadapi ujian dan ujian hidup

Menariknya, dalam ibadah puasa, ketiga jenis kesabaran ini datang secara bersamaan. Kita bersabar dalam menjalankan perintah Allah, bersabar dalam menahan diri dari hal-hal yang diharamkan, serta bersabar dalam menghadapi rasa lapar, haus dan kelelahan.

Mengapa kesabaran krusial dalam berpuasa?

Allah berfirman dalam Al Quran:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas Anda berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum Anda agar Anda bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat ini menegaskan bahwa puasa adalah corak ibadah yang mesti dijalankan dengan penuh kesabaran. Namun, dalam praktiknya terdapat banyak tantangan yang mesti dihadapi, baik dari dalam diri maupun dari lingkungan sekitar.

Dari dalam diri, seseorang mesti menahan bujukan makan yang tidak teratur, kebiasaan berbicara kotor, alias melakukan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa. Sementara itu, dari lingkungan sekitar, ada banyak aspek yang dapat menguji kesabaran, seperti memandang orang lain makan, bekerja dalam kondisi lelah, alias menghadapi beragam situasi yang memancing emosi.

Rasulullah saw juga mengingatkan:

"Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga." (HR. Ahmad)

Hal ini terjadi lantaran mereka hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi tidak menahan diri dari perkataan dusta, fitnah, dan perbuatan tercela lainnya.

Kesabaran bukan hanya membantu seseorang dalam menahan bujukan saat berpuasa, tetapi juga meningkatkan kualitas ibadah. Dengan bersabar, seseorang bakal lebih tulus menjalankan puasa, lebih mampu mengendalikan emosinya, serta lebih konsentrasi dalam meningkatkan ketakwaannya kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan selalu mengamalkannya, maka Allah Ta’ala tidak butuh kepada puasanya." (HR. Al-Bukhari)

Artinya, puasa yang dilakukan tanpa menjaga ucapan dan perbuatan bakal kehilangan esensinya. Oleh lantaran itu, kesabaran adalah tembok dari kualitas ibadah seseorang. Tanpa kesabaran, puasa hanya bakal menjadi sekadar menahan lapar dan haus.

Baca juga: Berikut tips sahur sehat agar tidak mudah lapar saat puasa

Baca juga: Sinta Nuriyah buka puasa berbareng organisasi Tionghoa di Jember

Baca juga: 7 kebiasaan tidak baik saat puasa yang mesti dihindari

.


Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"Keutamaan Belajar Sabar Dalam Menjalankan Ibadah Puasa - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!