Trending

Lengkap, 20 Pantun Bahasa Banjar dan Artinya Serta Makna Yang Terkandung

Sedang Trending 8 bulan yang lalu

Pantun-Bahasa-Banjar-dan-Artinya

Beritaja.com - Berikut ini merupakan kumpulan pantun bahasa Banjar  dan artinya, yang umum digunakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan.

Kumpulan Pantun Banjar ini penuh dengan makna yang dalam, nasehat dan tentunya menginspirasi.

Pantun berbahasa banjar ini bisa Anda jadikan referensi tugas sekolah Anda atau sekedar dibagikan untuk memperkaya wawasan Anda.

Rangkaian pantun Banjar ini disusun Beritaja.com berdasarkan jurnal ilmiah Pusat Bahasa Kalimantan Selatan.

Koleksi pantun ini merupakan bagian dari majalah bertajuk Pantun Banjar Sebagai Media Pendidikan Karakter.


Yuk simak selengkapnya di bawah ini:


1. 

Buah manggis di pinggir sumur

Anak biawak ular bawisa

Duduk manangis di pinggir kubur

Taganang awak banyak badusa



Artinya:


Buah manggis di pinggir sumur

Anak biawak ular berbisa

Duduk menangis di pinggir kubur

Teringat diri sendiri banyak berdosa



Makna yang terkandung:


Pantun ini dapat diartikan sebagai nasihat untuk merenungkan perbuatan dan kehidupan seseorang. 

Menyoroti kontrast antara "buah manggis" yang baik dan "anak biawak ular berbisa" yang buruk, serta gambaran seseorang yang menangis di pinggir kubur, menggambarkan rasa penyesalan dan kesadaran akan dosa yang telah dilakukan. 

Pantun ini mendorong untuk introspeksi diri dan perbaikan perilaku.


2. 

Parang tumpul handak dititik

Handak dititik ka subarang

Apa guna bawajah cantik

Bila kada suah sumbahyang



Artinya:


Parang tumpul hendak ditajami

Handak ditajami ke seberang

Apa guna berwajah cantik

Bila tidak pernah sembahyang



Makna yang terkandung:


Pantun ini mencerminkan nilai-nilai moral dan nasihat. Baris-baris pertama menyoroti kebutuhan untuk "mengasah" hati agar menjadi lebih baik, sedangkan baris terakhir menekankan pentingnya menjalankan ibadah sholat.


3. 

Burung bangau burung dara

Tarabang randah dimalam pakat

Mulai wayah ini banyak-banyak badoa

Karna badoa itu banyak manfaat



Artinya:


Burung bangau burung dara

Terbang rendah di malam pekat

Mulai sekarang ini banyak-banyak berdoa

Karena berdoa banyak manfaat



Makna yang terkandung: 


Pantun ini mungkin mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan pentingnya berdoa dalam kehidupan sehari-hari. 

Pantun ini dapat dianggap sebagai ajakan untuk memperbanyak doa dan mengakui kebermaknaan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.


4. 

Apik-apik mancari papan

Papan latat tapakai haja

Apik-apik mancari kawan

Takawan buntat kadada untungnya



Artinya:


Hati-hati mencari papan

Papan hitam terpakai saja

Hati-hati mencari kawan

Berkawan dengan orang nakal tidak ada untungnya



Makna yang terkandung:


Pantun ini mungkin memberikan nasihat tentang kehati-hatian dalam membuat keputusan, terutama dalam memilih jalan hidup dan memilih teman atau kawan. 

Perumpamaan "papan hitam terpakai saja" dapat mencerminkan pemikiran bahwa tidak semua cara atau jalan yang sulit atau rumit perlu diikuti. 

Kemudian, pantun ini menyoroti pentingnya memilih teman atau kawan yang baik, dan peringatan bahwa berhubungan dengan orang yang nakal atau buruk tidak akan memberikan keuntungan.


5. 

Matan Kandangan ka Gunung Madang

Banyak tumbuh puhun rama-rama

Apalah guna jadi urang

Amun kada mangarti agama



Artinya:


Dari Kandangan ke Gunung Madang

Banyak tumbuh pohon rama-rama

Apalah guna jadi orang

Kalau tidak mengerti agama



Makna yang terkandung:


Pantun ini mungkin menyiratkan pesan tentang nilai-nilai spiritual dan makna hidup.

Ini bisa dianggap sebagai nasihat untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidup untuk mendapatkan makna yang lebih besar dalam kehidupan.


6. 

Kaya apa maulah baju

Gasan tulak bapangantenan

Kaya apa urang katuju

Amun kada panguhiringan



Artinya:


Kaya apa membuat baju

Untuk pergi ke pengantenan

Kaya apa orang senang

Kalau tidak mudah tersenyum



Makna yang terkandung:


Pantun ini mungkin mencerminkan pandangan atau nasihat tentang kebahagiaan dan sikap hidup.  

Pesan ini bisa diartikan sebagai peringatan bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya bergantung pada kekayaan materi, tetapi juga pada kemampuan untuk bersyukur dan bersikap positif terhadap hidup, bahkan dalam situasi yang sulit.


7. 

Subur lakas mangga kuini

Kuini diambil inya bapira

Biar bungas nang kaya putri

Hati nang bahil kadada guna



Artinya:


Subur lekas mangga kuini

Kuini diambil ternyata busuk

Biar cantik seperti putri

Hati yang jahat tiada berguna



Makna yang terkandung:


Pantun ini dapat diinterpretasikan sebagai nasihat untuk memperhatikan baik-buruknya sifat dan sikap, serta menilai nilai-nilai yang sejati dalam diri seseorang. Meskipun sesuatu mungkin tampak baik dari luar, namun nilai sejatinya terletak dalam hati dan sikap yang baik.


8. 

Gulali dikulum kakanakan Banjar

Imbah tarasa tinggal sisanya

Lagi anum rajin balajar

Sudah tuha tinggal nyamannya



Artinya:


Gulali di kulum anak-anak Banjar

Setelah terasa tinggal sisanya

Lagi muda rajin belajar

Sudah tua tinggal enaknya.



Makna yang terkandung:


Pantun ini dapat diartikan sebagai pesan untuk mengejar pendidikan dan bekerja keras ketika masih muda untuk menikmati hasilnya di masa tua, serta mengingatkan tentang kesenangan yang bersifat sementara


9. 

Jangan talalu bajalan ka hilir

Kalu pina batis tadingsir

Jangan talalu banyak bapandir

Kaina urang bisa tasindir



Artinya:


Jangan terlalu berjalan ke hilir

Kalau nanti kaki tergelincir

Jangan terlalu banyak berbicara

Nanti orang bisa tersindir



Makna yang terkandung:


Pantun ini memberikan nasihat umum tentang sikap dan perilaku. 

Keseluruhan pantun ini mungkin memberikan pesan untuk menjaga keseimbangan dalam tindakan dan perkataan agar tidak menimbulkan masalah atau konflik dengan orang lain.


10. 

Baburu ka padang hutan

Dapat burung basuara nyaring

Pabila pian handak pandapatan

Jangan talalu banyak guring



Artinya:


Berburu ke padang hutan

Dapat burung bersuara nyaring

Apabila saudara hendak berpenghasilan

Jangan terlalu banyak tidur



Makna yang terkandung:


Pantun ini bisa diartikan sebagai dorongan untuk menjadi aktif dan tekun dalam usaha untuk mencapai penghasilan.


11. 

Subuh-subuh turun ka sungai

Ingat-ingat mambasuh muha

Amun ilmu babaya sampai

Jangan pina pahaharatnya



Artinya:


Subuh-subuh pergi ke sungai

Ingat-ingat membasuh muka 

Bila ilmu sudah sampai

Jangan merasa seperti orang yang paling pintar



Makna yang terkandung:


Pesan ini menekankan pentingnya bersikap rendah hati dan tidak merasa superior dibandingkan dengan orang lain meskipun memiliki pengetahuan.


12.

Iwak jalawat ganal-ganal

Iwak saluang basisik-sisik

Manuntut ilmu sambil baamal

Supaya jadi urang baik-baik



Artinya:


Ikan jalawat besar-besar

Ikan saluang bersisik-sisik

Menuntut ilmu sambil beramal

Supaya jadi orang baik-baik



Makna yang terkandung:


Pesan ini dapat diartikan sebagai dorongan untuk menggabungkan pengetahuan dan tindakan positif dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah untuk menciptakan individu yang baik dan berbudi luhur.


13. 

Jalan-jalan ka pasar pakan

Jangan kada ingat nukar samangka

Jangan wani lawan kuitan

Kaina disangka anak durhaka



Artinya:


Jalan-jalan ke pasar minggu

Jangan lupa beli semangka

Jangan berani dengan orang tua

Nanti diduga anak durhaka



Makna yang terkandung:


Pesan ini mungkin bertujuan untuk menyadarkan bahwa sikap hormat dan patuh kepada orang tua adalah hal yang penting, dan ketidakpatuhan bisa dianggap sebagai tindakan yang tidak baik, bahkan hingga dianggap sebagai anak durhaka.



Menarik dibaca:


Editor: Harry



(*)








Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close