Trending

Luhut: Kendaraan listrik diperbanyak demi tekan polusi udara - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pentingnya kendaraan listrik diperbanyak sebagai langkah strategis untuk menekan polusi udara dan meningkatkan kualitas lingkungan khususnya di wilayah Jakarta.

"Nanti bus transportasi kita ada 5.000 bus yang segera kita mulai berjenjang kita masukkan EV (electric vehicle)," kata Luhut yang ditemui seusai menghadiri Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu.

Luhut menekankan bahwa penggunaan transportasi massal dengan kendaraan listrik sangat krusial untuk diterapkan, mengingat indeks kualitas udara di Jakarta berkisar antara 170 hingga 200.

Oleh lantaran itu, pemerintah juga mendorong percepatan penerapan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur.

Luhut menambahkan, polusi udara telah menimbulkan akibat kesehatan yang serius, yang membikin pemerintah mesti mengeluarkan biaya sebesar Rp38 triliun untuk biaya pengobatan masyarakat.

"Sehingga tidak ada lagi bus yang pakai solar, dan juga mobil-mobil. Karena transportasi ini mempunyai akibat besar terhadap polusi udara," jelas Luhut.

Sebelumnya, Luhut mengatakan rencana penutupan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, di Cilegon, Banten, demi menekan polusi udara di Jakarta.

Menurut dia, perihal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi polusi udara khususnya di wilayah DKI Jakarta. Untuk itu, pihaknya bakal mengkaji mengenai perihal tersebut, apalagi PLTU tersebut sudah beraksi lebih dari 40 tahun.

Dia mengatakan bahwa pihaknya bakal segera melakukan rapat untuk menindaklanjuti rencana penutupan PLTU tersebut sehingga indeks kualitas udara Jakartamampu di bawah 100.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan, pemerintah menargetkan pengembangan sebanyak 2 juta kendaraan berbasis listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada 2030.

Dari sasaran tersebut diharapkan terjadi penghematan daya sebesar 29,79 Million Barrel Oil Equivalent (MBOE) dan reduksi emisi gas buang sebanyak 7,23 juta CO2.

"Target tersebut merupakan bagian dari strategi percepatan program kendaraan listrik dan ekosistemnya, selain itu juga untuk percepatan transisi daya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," ujar Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahjana sebagaimana dikutip lewat keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/5).

Agus mengatakan, Indonesia serius dalam upaya mengembangkan rantai pasok ekosistem baterai kendaraan listrik, mulai dari hulu hingga ke hilir, mengingat Indonesia dianugerahi potensi nikel yang cukup besar dalam mendukung pengembangan industri ekosistem kendaraan listrik.

Baca juga: Terapkan kampus hijau, UI bakal batasi akses masuk kendaraan selain EV

Baca juga: RI-Australia telaah pemetaan rantai pasok kendaraan listrik


Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close