Menaker Dorong Kesetaraan Peluang Kerja Untuk Disabilitas Di Industri - Beritaja
Cilegon, Banten (BERITAJA) - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mendorong penguatan kesempatan alias kesempatan kerja yang setara bagi penyandang disabilitas di Provinsi Banten, dengan penandatanganan komitmen berbareng promosi penempatan tenaga kerja inklusif.
Kegiatan yang digelar di Gedung Pusdiklat Krakatau Steel, Kota Cilegon, Rabu tersebut melibatkan Pemerintah Provinsi Banten, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan 200 perusahaan dari beragam area industri di Banten, sebagai bagian dari penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
"Ini adalah komitmen kami bahwa rekrutmen tenaga kerja mesti inklusif, tidak boleh ada diskriminasi," ujar Yassierli.
Ia menyebut Provinsi Banten dipilih sebagai letak peluncuran lantaran tingginya jumlah penyandang disabilitas usia produktif, serta keberadaan area industri strategis yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi.
Sebagai upaya konkret, Kementerian Ketenagakerjaan telah membentuk Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus dan Disabilitas, yang bakal mengoordinasikan penyelenggaraan program pelatihan, sertifikasi dan penyaluran kerja.
"Selama ini kendalanya adalah pelatihan. Tidak mampu langsung disalurkan kerja, mereka mesti dilatih dulu agar punya skill," ujar dia.
Untuk mendukung training vokasi, Baznas bakal memfasilitasi pendanaan aktivitas training keahlian bagi calon tenaga kerja disabilitas. Mereka yang lulus bakal disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang telah berkomitmen.
Sesuai regulasi, perusahaan BUMN dan BUMD diwajibkan mempekerjakan paling sedikit dua persen tenaga kerja disabilitas dari total karyawan, sementara sektor swasta diwajibkan satu persen.
Melalui program ini, pemerintah berambisi inklusivitas ketenagakerjaan di sektor industri dapat terwujud, serta mendorong keadilan sosial dan kesempatan yang setara bagi seluruh penduduk negara.
Gubernur Banten Andra Soni yang turut datang dalam aktivitas ini menyambut baik kerjasama yang mendorong inklusi ketenagakerjaan.
Ia mengatakan bahwa program ini dapat mendukung penurunan nomor pengangguran di Banten secara berkelanjutan.
"Kita sama-sama tahu bahwa Provinsi Banten sebelumnya adalah ranking pertama untuk pengangguran terbuka. Dan alhamdulillah sekarang sudah menjadi ranking kedua. Tentu kita tidak berpuas diri di sana," ujar dia.
"Ada penurunan nomor pengangguran, artinya ada upaya-upaya yang kita lakukan. Semoga upaya ini terus berkesinambungan, dan di ujungnya kelak adalah tingkat pengangguran semakin stabil," ujar Andra.
Baca juga: Menaker minta tidak ada diskriminasi usia dalam rekrutmen tenaga kerja
Baca juga: Menaker nilai pengemudi ojol perlu jadi personil program agunan sosial
Baca juga: Menaker optimalkan platform SIAPkerja untuk respons gelombang PHK
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: