Trending

Mendukbangga Paparkan Tantangan Bonus Demografi Di Depan Para Pimred - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta (BERITAJA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan beragam tantangan bingkisan demografi yang bakal dihadapi Indonesia dalam aktivitas silaturahim berbareng para ketua redaksi (pimred) dari beragam media nasional.

"Saat ini, 70,72 persen masyarakat Indonesia berumur produktif. Pertanyaannya, bakal kita apakan mereka? Untuk itu, kita mesti mampu memastikan bahwa yang usia produktif ini mesti berkualitas, itu tugas kita sebagai Kemendukbangga/BKKBN, menciptakan masyarakat yang mandiri, tenteram dan bahagia," sebagaimana disebutkan di Jakarta, Selasa malam.

Ia memaparkan info berasas hasil pendataan keluarga, di mana saat ini enam dari tujuh masyarakat Indonesia berumur produktif. Sebanyak 25,87 persen merupakan Generasi Milenial yang lahir tahun 1981-1996, sedangkan 27,94 persen adalah Generasi Z yang lahir tahun 1997-2012.

Dari 270,20 juta jiwa masyarakat Indonesia berasas info Badan Pusat Stastistik (BPS), tercatat usia produktif usia 15-64 tahun sebanyak 68,62 persen, sedangkan usia 0-14 tahun sebanyak 23,94 persen, dan usia 65 tahun ke atas sebanyak 7,45 persen.

Untuk itu, menurutnya, terdapat beberapa aspek penentu keberhasilan bingkisan demografi menurut Wihaji, di antaranya membangun sumber daya manusia dengan pendidikan dan kesehatan, peningkatan produktivitas tenaga kerja terutama peningkatan partisipasi wanita dalam pasar kerja, dan pembuatan lapangan kerja untuk menampung jumlah masyarakat usia produktif.

"Kemudian, membangun semangat wirausaha di kalangan pemuda yang dapat menciptakan lapangan kerja, dan konsisten dalam menurunkan nomor kelahiran dan pengendalian pertumbuhan populasi," tuturnya.

Baca juga: Wamendukbangga ingatkan pentingnya pembangunan karakter dari keluarga

Ia juga menyebut pentingnya partisipasi wanita dalam pasar kerja yang dapat ditingkatkan dengan program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya). Selanjutnya, pemerintah juga mesti menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja.

Ia juga memaparkan pentingnya mengendalikan tingkat kelahiran yang disebut dengan family berencana (KB) dengan pemakaian perangkat kontrasepsi.

Dalam optimasi bingkisan demografi, langkah konkret Kemendukbangga/BKKBN ialah dengan lima program percepatan alias quick wins. Pertama ialah Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting); kedua, taman asuh sayang anak (Tamasya) ialah dengan penyediaan tempat penitipan anak alias daycare unggulan.

Ketiga, Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), program keempat, ialah aplikasi super berbasis logika imitasi (AI) yang melayani konsultasi keluarga: sedangkan kelima, ialah SIDAYA alias lansia berdaya, yang menyediakan jasa berbasis organisasi untuk para lansia yang tidak mendapatkan perawatan oleh anaknya.

Dalam pertemuan tersebut, Wihaji juga menyadari peran krusial media massa dalam penyebarluasan info kependudukan dan pembangunan keluarga.

Baca juga: Kemendukbangga sebut pentingnya optimalkan bingkisan demografi dari pusat


Editor: Arman
Copyright © BERITAJA 2025




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"Mendukbangga Paparkan Tantangan Bonus Demografi Di Depan Para Pimred - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!