Menko Pmk-tony Blair Bahas Pemanfaatan Ai Untuk Pembangunan Manusia - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menerima audiensi mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Jakarta, Selasa, dan membahas sejumlah topik, salah satunya penguatan pemanfaatan kepintaran buatan (AI) dalam pembangunan manusia.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Pratikno mengatakan teknologi tersebut dinilai mempunyai potensi besar dalam mempercepat peningkatan kualitas jasa publik, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan sosial. Selain itu, keduanya membahas kesempatan kerjasama strategis di bagian transformasi digital dan penguatan sumber daya manusia.
Dia pun menegaskan pentingnya memastikan bahwa pengembangan dan penerapan teknologi tetap berpihak pada kepentingan masyarakat luas, terutama golongan rentan dan wilayah yang selama ini tetap tertinggal dalam perihal akses jasa dasar.
“Kami percaya teknologi mesti menjadi bagian dari solusi untuk tantangan-tantangan pembangunan manusia ke depan. AI mampu membuka jalan baru dalam jasa publik yang lebih cepat, tepat, dan menjangkau lebih banyak orang. Tetapi yang terpenting, mesti ada keberpihakan agar teknologi ini betul-betul membawa keadilan sosial,” ujarnya.
Dia juga memuji komitmen Tony Blair Institute for Global Change (TBI) yang selama ini aktif memberikan pendampingan kebijakan di beragam negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: Pimpinan MPR telaah transisi daya hingga nuklir dengan Tony Blair
Baca juga: Kemkomdigi jajaki kesempatan kerja sama dengan Tony Blair Institute
Menurutnya, kerja sama dengan lembaga seperti TBI dapat memperkuat akselerasi reformasi di sektor-sektor pelayanan dasar.
Dalam keterangan yang sama, Tony Blair juga mengutarakan penghargaan atas keterbukaan Pemerintah Indonesia terhadap kerjasama internasional dalam pengembangan kebijakan berbasis info dan didukung teknologi.
"Kemenko PMK perlu terus mengikuti perkembangan yang terjadi di lapangan, lantaran Indonesia adalah negara yang sangat besar. Bagaimana kita mendapatkan info dan menganalisisnya adalah kunci utamanya. Apa yang dapat dilakukan oleh teknologi untuk membantu Kemenko PMK menentukan area mana yang mesti lebih ditekankan, hal-hal yang mesti menjadi prioritas, serta memandang apa saja yang sukses dan tidak berhasil,” katanya.
Adapun TBI selama ini dikenal aktif bekerja sama dengan sejumlah negara untuk memperkuat kapabilitas pemerintahan dalam menata dan reformasi kebijakan publik berbasis data.
Terkait Indonesia, Tony berambisi dapat berkontribusi pada agenda pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya dengan teknologi yang mendukung sektor kesehatan dan pendidikan.
Editor: Deborah
Copyright © BERITAJA 2025
anda berada diakhir artikel berita dengan judul: