Trending

Pemprov Jatim mengapresiasi kinerja BPR UMKM bina pelaku usaha mikro - BeritAja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Kami mengucapkan terima kasih untuk BPR Jatim atas prestasinya....

Surabaya (BERITAJA.COM) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengpenghargaan keahlian PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) UMKM Jatim atas kontribusinya terhadap pembinaan dan upaya-upaya untuk penyaluran angsuran bagi para pelaku upaya mikro di wilayah setempat.

Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jatim Budi Raharjo, usai mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BPR UMKM Jatim, di Surabaya, Kamis, mengatakan perkembangan pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat cukup bagus dan melampaui dari nasional, salah satunya 40 persen lebih ditunjang dari sektor upaya mikro mini menengah (UMKM).

"Kami mengucapkan terima kasih untuk BPR Jatim atas prestasinya, dan tetap berambisi bahwa di tahun 2023 dan seterusnya bisa meningkatkan kinerja," katanya pula.

Menurut dia, ada dua perihal nan tetap menjadi pekerjaan rumah BPR Jatim ialah pada prospek angsuran nan tetap macet, kemudian juga mengenai aset-aset nan semestinya memang bisa dipromosikan.

"Tantangannya nan menurut kami kudu dioptimalkan adalah mengenai digitalisasi, baik untuk kawan-kawan kita di sektor pasar misalnya alias mungkin dari UMKM nan memang kudu dikenalkan, baik dari aspek pemasaran dan produksi maupun dari aspek penggunaan digitalisasi untuk finansial mereka," ujarnya.

Terkait keahlian menurut Gubernur, kata dia lagi, BPR Jatim termasuk dalam kategori sehat dan juga rasio-rasio nan ditunjukkan dari enam nan ada, empatnya sudah menunjukkan kriteria nan bagus.

"Tinggal PR-nya adalah gimana BPR Jatim dapat mengelola risiko-risiko angsuran macet, kemudian juga untuk pengelolaan aset agar bisa mendukung keahlian dan untung nan sudah dicapai," katanya lagi.

Direktur Utama (Dirut) Bank UMKM Jatim Yudhi Wahyu Maharani mengatakan, aktivitas RUPS nan diselenggarakannya membahas dua hal, ialah mengenai pertanggungjawaban dan pengajuan untuk mengisi majelis komisaris nan tetap kosong.

"Alhamdulillah semoga kelak segera terpenuhi, sehingga tata kelola di Bank UMKM menjadi seperti nan kita harapkan," katanya pula.

Terkait kinerja, menurut dia, hasil dari audit nan telah dilakukan Kantor Akuntan Publik Gideon Adi dan Rekan menghasilkan opini "wajar tanpa pengecualian" serta penilaian atas rasio finansial nan memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan OJK sebagai bank nan sehat.

"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Gubernur Jatim atas supportnya, kemudian pemegang saham dari 22 kabupaten/kota seluruh Jatim, stakeholder dan pengguna baik dari tabungan maupun kredit," kata dia lagi.

Menurut dia, sampai dengan akhir tahun 2022, modal PT BPR Jatim telah mencapai sebesar Rp420,132 miliar dengan tambahan setoran dari Pemkab Blitar sebesar Rp1,450 miliar dan Pemkab Nganjuk sebesar Rp200 juta.

"Bahkan saat kondisi pemulihan ekonomi akibat akibat pandemi COVID-19, keahlian BPR Jatim pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan nan signifikan, antara lain total aset sebesar Rp3,089 triliun meningkat 6,26 persen dari tahun 2021," kata Yudhi.

Sedangkan biaya pihak ketiga, menurut dia, mencapai Rp2,437 triliun meningkat 8,03 persen, tabungan Rp718,834 miliar meningkat 11,87 persen, dan simpanan Rp1,719 triliun meningkat 6,89 persen dari tahun 2021.

"Untuk pencapaian angsuran nan telah disalurkan sampai dengan akhir tahun 2022 sebesar Rp2,364 triliun, meningkat 9,60 persen dari tahun 2021. Dan perolehan untung sebelum pajak sebesar Rp27,206 miliar meningkat 12,63 persen dari tahun 2021," ujarnya.

Oleh lantaran itu, katanya lagi, tahun 2023 pihaknya berencana membuka jaringan sebanyak tujuh instansi kas, masing-masing di Jember sebanyak dua instansi dan lainnya di Magetan, Ponorogo, Madiun, Bondowoso, dan Kediri masing-masing sebanyak satu instansi kas.

"Kita mau tetap dekat dengan pengguna otomatis bakal buka jaringan dan tentunya kelak secara efisien seperti apa nan disampaikan Pak Biro tadi ialah digitalisasi," kata Yudhi.

Dengan begitu, menurut dia, pihaknya bisa membantu perekonomian di Jatim untuk mengurangi kemiskinan dan mengurangi rentenir seperti nan sudah ditetapkan sejak berdirinya Bank UMKM Jatim.

"Itu tujuan utamanya, visi nan ditetapkan dari awal berdirinya Bank UMKM adalah itu dan mudah-mudahan dengan aktivitas ini kelak menyemangati kita semuanya ke depan bisa lebih baik lagi dan bisa berkedudukan dan dapat memberikan kontribusi positif nan lebih banyak lagi," ujarnya pula.
Berita lain dengan Judul: OJK terus sorong upaya merger BPR di Jatim
 

/Naufal Ammar Imaduddin
Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close