Kondisi nan kompleks seperti ini nan dikaji di lapangan termasuk juga perubahan lingkungan nan terjadi nan membikin belalang beranjak untuk mencari tempat makan baru
Kupang (BERITAJA.COM) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menggandeng Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB dan tiga kampus untuk bersama-sama menangani (benih)penyakit belalang nan kerap menyerang tanaman pertanian penduduk di wilayah Pulau Sumba.
"Kami bekerja sama dengan pihak FAO dan perguruan tinggi Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institusi Pertanian Bogor melakukan riset untuk penanganan (benih)penyakit belalang kumbara di Sumba," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Joaz Oemboe Wanda dalam keterangan nan diterima di Kupang, Minggu.
Ia mengatakan perihal itu berangkaian support Pemerintah Provinsi NTT untuk penanganan serangan (benih)penyakit belalang kumbara nan kerap menyerang tanaman pertanian di Pulau Sumba.
Berita lain dengan Judul: Kasus belalang kumbara jadi perhatian serius pemerintah
Oemboe Wanda mengatakan pihaknya berbareng FAO dan perguruan tinggi tersebut melakukan riset alias kajian di lapangan mengenai (benih)penyakit belalang kumbara termasuk ekosistemnya, untuk mendukung penanganan.
Menurut dia, persoalan (benih)penyakit belalang di Pulau Sumba cukup kompleks lantaran menyangkut ekosistem nan saling berangkaian di dalamnya.
Belalang kumbara, kata dia, biasanya mempunyai kediaman di wilayah nan lembap dan tertutup alias di rimba seperti di Kabupaten Sumba Timur.
Belalang kumbara biasa dimangsa oleh jenis burung tertentu sehingga populasi terkendali, namun ketika populasi burung pemangsa berkurang akibat diburu penduduk maka populasi belalang semakin bertambah pesat.
"Kondisi nan kompleks seperti ini nan dikaji di lapangan termasuk juga perubahan lingkungan nan terjadi nan membikin belalang beranjak untuk mencari tempat makan baru," katanya.
Ia menjelaskan, (benih)penyakit belalang kumbara pada umumnya menyerang tanaman pertanian seperti jagung, tebu, padi, secara menyebar alias sporadis di titik tertentu.
Lebih lanjut, Oemboe Wanda mengatakan, selain itu, upaya penanganan (benih)penyakit belalang juga dilakukan melalui sinergi berbareng kementerian mengenai serta empat pemerintah kabupaten di Pulau Sumba.
Pemerintah provinsi, kata dia, juga mempunyai satu unit pelaksana teknis perlindungan tanaman di Kecamatan Lewa Sumba Timur nan menyediakan dan mendistribusikan obat-obatan pembasmi hama.
"Langkah-langkah penanganan (benih)penyakit belalang dilakukan secara masif di lapangan sehingga diharapkan ke depan, potensi kerusakan tanaman pertanian dapat diminimalisir," katanya.
Berita lain dengan Judul: BPBD: Belalang kumbara kembali menyerang Sumba Timur
Aloysius Lewokeda
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023