Karachi (BERITAJA.COM) - Kepolisian Pakistan pada Minggu kandas menangkap mantan Perdana Menteri Imran Khan atas kasus pembelian dan penjualan terlarangan bingkisan nan diberikan pejabat asing saat dia menjabat, lantaran mendapat perlawanan dari pendukungnya, demikian menurut keterangan pejabat dan media setempat.
Pengadilan di Islamabad pada Selasa mengeluarkan surat perintah penangkapan tanpa tebusan untuk Khan berangkaian dengan pembelian dan penjualan terlarangan hadiah.
Satu tim polisi Islamabad, dengan surat perintah, tiba di kota timur laut Lahore pada Minggu untuk menahan Khan, menurut keterangan kepala polisi Islamabad Nasir Akbar kepada wartawan.
"Pemberitahuan (pengadilan) telah disampaikan kepada (Khan). Sekarang kami bakal menginformasikan pengadilan dan bekerja sesuai perintah,” kata Akbar.
Dalam cuitannya, polisi mengatakan bahwa satu tim diberangkatkan ke Lahore untuk menangkap Khan berasas perintah pengadilan.
Seorang pengawas polisi memasuki kediaman Khan untuk memberikan surat perintah itu, namun mantan perdana menteri nan sedang menjalani pemulihan akibat luka tembak dalam upaya pembunuhan dirinya pada November lampau itu tidak berada di tempat.
“Hukum bertindak untuk semuanya,” tambah unggahan Twitter itu.
Kepala Staf Khan, Senator Shibli Farez menerima surat perintah itu, menginformasikan kepada polisi bahwa Khan sedang tidak berada di tempat, menurut laporan Geo News.
Rekaman nan disiarkan sejumlah media lokal menunjukkan polisi berada di depan gerbang utama kediaman Khan Zaman Park saat pihak keamanan dan pendukungnya menghentikan para polisi saat berupaya memasuki kediaman tersebut.
Ratusan pendukung Khan memblokir jalan menuju kediamannya nan dijaga ketat, mengepung polisi dan memaksa mereka meninggalkan tempat setelah bentrok selama satu jam.
Polisi Islamabad dalam cuitan lain menjelaskan bahwa tim polisi tetap berada di Zaman Park.
Rekaman lain menunjukkan seorang petugas polisi senior disandera oleh para pekerja dari partai Tehreek-e-Insaf Pakistan (PTI) nan mpetunjuk, beberapa apalagi mengayunkan tongkat sembari menyerukan slogan-slogan.
Polisi mengatakan bakal mengambil langkah norma bagi mereka nan menghalangi penyelenggaraan perintah pengadilan.
Mantan menteri info dan wakil presiden PTI Fawad Chawdry dalam sebuah konvensi pers memberi peringatan pada pemerintah bakal adanya tindakan protes nasional jika Khan ditangkap.
Ia menuduh pemerintah mau membunuh Khan dengan membahayakan keamanannya melalui sidang pengadilan.
Khan nan berumur 70 tahun merupakan satu-satunya perdana menteri nan dimakzulkan melalui mosi tidak percaya dalam sejpetunjuk sejpetunjuk politik Pakistan selama 75 tahun. Khan saat ini menghadapi banyak kasus atas dirinya, mulai dari terorisme hingga percobaan pembunuhan dan pencucian uang.
Sebagian besar kasus nan Khan sebut tiruan diajukan setelah pemakzulan dirinya. Ia dimakzulkan dari bangku perdana menteri setelah parlemen meloloskan mosi tidak percaya pada April lalu.
Khan menyalahkan persekongkolan Amerika Serikat atas pemakzulan dirinya, tuduhan nan disangkal berulang kali oleh pemerintah koalisi petahana dan Washington.
Khan nyaris luput dari upaya pembunuhan saat memimpin tindakan jalan anti pemerintah menuju Islamabad pada November lalu. Sejak itu, dia tinggal di kediamannya di Lahore dan sering melewatkan sidang dengan argumen kesehatan dan keamanan.
Sumber: Anadolu
Berita lain dengan Judul: Beijing: Hubungan China-Pakistan tak terakibat penggulingan Imran Khan
Berita lain dengan Judul: Mantan PM Pakistan alami percobaan pembunuhan
Berita lain dengan Judul: Puluhan ribu orang berunjuk rasa tuntut pengunduran diri PM Pakistan
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023