Trending

Polisi usut kasus kerusakan Bunga Rawa Edelweiss di Rancaupas - BeritAja

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

"Kami telah melakukan penyelidikan kepada saksi-saksi walaupun belum ada pihak korban nan melaporkan berangkaian dengan kerusakan perihal tersebut dan hari ini kami sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memandang ke lokasi,"

Bandung (BERITAJA.COM) -

Polresta Bandung menyatakan tengah menyelidiki kasus Bunga Rawa Edelweiss langka nan rusak diduga akibat adanya aktivitas motor trail di area wisata Rancaupas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan pihaknya pun telah memeriksa enam saksi berangkaian dengan adanya aktivitas motor trail di Rancaupas yang berlangsung pada Minggu (5/3).

"Kami telah melakukan penyelidikan kepada saksi-saksi walaupun belum ada pihak korban nan melaporkan berangkaian dengan kerusakan perihal tersebut dan hari ini kami sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memandang ke lokasi," kata Kusworo di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Adapun enam saksi nan diperiksa itu, kata dia, terdiri dari panitia acara, pihak pengelola area wisata, hingga pihak penduduk sekitar.

Menurutnya pihaknya pun tetap menunggu penilaian dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung guna menentukan tingkat kerusakan nan terjadi.

Kusworo pun menegaskan pihaknya tidak memberi izin atas terselenggaranya aktivitas nan akhirnya merusak lingkungan tersebut.

"Sejauh ini belum ada tersangka, kita lihat (hasil) dari DLH nanti," katanya.

Di samping itu, Kusworo juga mengatakan pihaknya tengah menyelidiki adanya pencatutan logo Pemerintah Kabupaten Bandung dalam aktivitas tersebut.

"Pencantuman logo beberapa lembaga di dalam iklan alias banner tersebut di mana kami dapat info bahwa pencantuman logo dilakukan tanpa izin," kata dia.

Sebelumnya beredar video berdurasi empat menit nan memperlihatkan seorang laki-laki nan murka akibat sebagian lahan di area Rancaupas itu rusak disebabkan aktivitas motor trail hingga merusak tanaman Bunga Rawa (syngonathus flavidulus).

Pria nan diketahui berjulukan Supriatna namalain Uprit itu menyebut kembang itu cukup langka lantaran hanya ada di dua letak di Jawa Barat.

Dia pun mengaku merupakan salah satu orang nan membudidayakan kembang itu di Rancaupas. Untuk itu, dia pun menyesalkan terhadap adanya pihak nan memberikan izin terselenggaranya aktivitas tersebut.

"Lihat nih akibatnya seperti ini, hancur," kata Uprit dalam video itu.



COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023







Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di
close