Kita harapkan nilai gabah di petani wajar, nilai beras di pedagang wajar.....
Kebumen (BERITAJA.COM) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta nilai beras wajar, baik di tingkat petani, pedagang maupun di masyarakat.
"Kita harapkan nilai gabah di petani wajar, nilai beras di pedagang wajar, dan nilai pembelian di masyarakat juga pada posisi wajar," kata Jokowi, di Kebumen, Kamis.
Presiden Jokowi menyampaikan perihal tersebut usai meninjau panen padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi nan didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sempat berbincang dengan sejumlah petani.
Presiden menyampaikan di banyak provinsi sekarang baru panen raya padi.
"Tadi saya tanyakan langsung pada petani bahwa gabah kering panen (GKP) jatuh di nilai Rp4.200 per kilogram. Memang terlalu rendah, maka pemerintah menghitungnya berapa nilai GKP, dan segera diumumkan Badan Pangan, " katanya pula.
Jokowi menjelaskan setiap komponen ada hitungannya, seperti bibit, pupuk, sewa lahan, dan sebagainya.
Menyinggung soal pupuk, Jokowi menuturkan selalu dikeluhkan petani.
"Saya kemarin di Kabupaten Bandung dan di sini pupuk nan dikeluhkan petani, baik nilai maupun barangnya sering tidak ada, utamanya pupuk bersubsidi," katanya lagi.
Presiden menyebut kebutuhan pupuk nasional kurang lebih 13 juta ton, sedangkan produksi industri pupuk baru 3,5 juta ton, ditambah pupuk Iskadar Muda 570 ribu ton. Kemudian impor pupuk 6,3 juta ton.
"Artinya kita tetap kurang pupuk, segera kita usahakan dan kita kudu tahu tempat bahan baku pupuk sedang menghadapi perang, ialah Rusia dan Ukraina," kata Jokowi pula.
Berita lain dengan Judul: Jokowi sebut Bapanas segera umumkan HPP gabah terbaru usai GKP turun
Berita lain dengan Judul: Bappanas bidik Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan beras 1,2 juta ton
Heru Suyitno
Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023