Jakarta (BERITAJA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu dibuka melemah, dipengaruhi sentimen ketegangan geopolitik.
Pada awal perdagangan Rabu, rupiah tergelincir 29 poin alias 0,19 persen menjadi Rp15.900 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rpp15.871 per dolar AS.
"Sentimen ketegangan geopolitik tetap menahan dolar AS di level tinggi. Ini yang menahan rupiah untuk menguat lebih dalam," kata pengamat pasar duit Ariston Tjendra saat dihubungi BERITAJA di Jakarta, Rabu.
Indeks dolar AS bergerak lebih tinggi pagi ini dibandingkan pagi sebelumnya, ialah 106,35 dibanding sebelumnya 106,22.
Tapi di sisi lain, pelaku pasar tetap menunggu realisasi kebijakan pemangkasan suku kembang bank sentral Amerika Serikat (AS) pada Desember 2024.
Bank sentral AS alias The Fed diperkirakan pasar bakal melakukan pemangkasan lagi sebesar 25 pedoman poin. Ekspektasi itu juga yang menahan pelemahan rupiah.
"Janji stimulus pemerintah China juga memberikan sentimen positif ke aset emerging market sehingga pelemahan rupiah juga tertahan," ujarnya.
Selain itu, Ariston menuturkan malam ini pasar menunggu info krusial dari AS ialah info inflasi konsumen bulan November yangmampu mengonfirmasi ekspektasi pemangkasan suku kembang referensi AS.
Editor: Mahfud
Copyright © BERITAJA 2024