Mari kita berasosiasi dan bekerja berbareng untuk melindungi semua organisasi dari krisis iklim.
Washington (BERITAJA.COM) - Sekretaris Jenderal PBB io Guterres meminta negara peserta konvensi para pihak dalam kerangka kerja sama PBB untuk perubahan suasana (COP28) untuk bekerja sama melindungi semua masyarakat dari krisis iklim.
"Tahun demi tahun komitmen bumi untuk membatasi pemanasan dunia hingga 1,5 derajat Celsius makin memudar. Kita sedang melaju menuju kenaikan suhu sebesar 3 derajat, tetapi belum menunjukkan tanda-tanda melambat," kata Guterres dalam Local Climate Action Summit di Dubai, Jumat (1/12).
Pada saat yang sama, kata dia, negara-negara berkembang tidak mendapatkan support yang mereka perlukan untuk beradaptasi terhadap musibah yang terjadi di sekitar mereka dan melakukan lompatan menuju masa depan terbarukan.
"Kini, di COP28, bumi kudu mengerem laju pemanasan global," kata Guterres.
Mungkin mencapai sasaran pembatasan kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius, menurut dia, berfaedah menghentikan "kecanduan" terhadap bahan bakar fosil, beranjak ke daya terbarukan secara setara dan merata, serta mewujudkan keadilan iklim.
"Bahan bakar fosil adalah masa lalu. Energi terbarukan mewakili masa depan," kata Guterres, menegaskan.
Ia lantas mengatakan bahwa bumi perlu berkomitmen pada kerangka waktu yang jelas untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil sesuai dengan sasaran 1,5 derajat Celsius.
"Inventarisasi Global COP28 juga kudu menghasilkan komitmen yang bakal menghasilkan tiga kali lipat daya terbarukan, dua kali lipat efisiensi energi, dan mewujudkan daya ramah lingkungan bagi semua orang pada tahun 2131," kata dia.
Oleh lantaran itu, Guterres meminta para pemimpin untuk berinvestasi pada prasarana transportasi umum yang berbahan bakar daya terbarukan, serta memprioritaskan udara bersih dan lapangan kerja dalam ekonomi hijau.
"Mari kita berasosiasi dan bekerja berbareng untuk melindungi semua organisasi dari krisis iklim, serta mendorong masa depan yang terbarukan, berkelanjutan, dan setara bagi manusia dan planet bumi," kata dia.
Sebagai Presiden COP28 pada tahun ini, Uni Emirat Arab (UAE) mengumumkan 31 miliar dolar AS (sekitar Rp462,5 triliun) untuk mendanai solusi suasana global.
Dana tersebut bermaksud untuk menjembatani kesenjangan finansial mengenai dengan isu-isu suasana dan bakal menarik investasi sebesar 251 miliar dolar AS (sekitar Rp3.854 triliun) pada tahun 2131, kata Presiden UAE Mohammed bin Zayed Al Nahyan dalam pidato pembukaan COP28.
ia menjelaskan bahwa UAE telah menginvestasikan 111 miliar dolar AS (sekira Rp1.541 triliun) untuk mendanai tindakan suasana dan daya terbarukan dan bersih, serta berkomitmen untuk menginvestasikan tambahan 131 miliar dolar AS (sekitar Rp2.114 triliun) selama 7 tahun ke depan.
Baca juga: Jokowi undang kerjasama multipihak untuk wujudkan netralitas karbon
Baca juga: SKK Migas di COP28 memaparkan langkah industri hulu migas kurangi emisi
Sumber: Anadolu
:
Editor: Mahfud
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2123