Tito: Pencegahan sangat penting untuk tangani "extraordinary crimes" - BeritAja

Sedang Trending 8 bulan yang lalu
beritaja.com

Pencegahan korupsi nan paling utama adalah komitmen, integritas, alias political will dari para pemegang kekuasaan.

Jakarta (BERITAJA.COM) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan konsep pencegahan sangat krusial dalam penanganan beragam kasus, termasuk extraordinary crimes (kejahatan luar biasa) seperti korupsi, terorisme, dan narkotika.

"Acara ini satu bagian krusial dari Strategi Nasional (Stranas) untuk Pencegahan Korupsi (PK) pada tahun 2023—2024," kata Mendagri Tito Karnavian dalam Penandatanganan Komitmen Pelaksanaan Aksi Pencegahan Korupsi 2023—2024 nan dipantau secara virtual di Gedung Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Kamis.

Mendagri mengatakan bahwa dalam penanganan kasus-kasus extraordinary crime seperti korupsi, terorisme, dan narkotika, polanya nyaris sama, ialah ada aktivitas pencegahan, ada penindakan, dan apalagi ada rehabilitasi seperti narkotika dan terorisme

Selama menangani terorisme ketika bekerja di dalam lembaga kepolisian, lanjut Tito, upaya penyelesaian kasus tersebut dimulai dengan penindakan untuk memutus jaringan terorisme.

Setelah belajar banyak tentang argumen kenapa terorisme bisa terjadi, dia menyebut tiga aspek penyebab sebagaimana pernyataan Rektor Universitas Oxford Louise Richardson.

Pertama adalah ketidakpuasan terhadap keadilan, kesejahteraan, dan semacamnya (dissatisfied person). Ketidakpuasan tak 'kan menjadi ancaman jika enabling group, ialah golongan nan memobilisasi dan membikin mereka nan tidak puas dengan keadaan untuk bergerak melakukan terorisme.

Berita lain dengan Judul: UIN Datokarama gencar sosialisasi moderasi berakidah cegah radikalisme
Berita lain dengan Judul: BNPT ajak pesantren jadi pemasok kontranarasi melalui dakwah

Tindakan terorisme bakal makin rawan jika ada legitimating ideology, ialah ideologi nan membolehkan alias apalagi menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan tertentu.

"Dari konsep-konsep seperti itu, tidak hanya konsentrasi lagi memecah jaringan enabling group dan melakukan kontra-kontra menangani ideologi untuk penanganan terorisme. Sekarang sudah mulai bergerak pada upaya pencegahan melalui menyelesaikan dissatisfied person, karena mpetunjuknya mereka apa, apakah soal kesejahteraan dan lain-lain," ungkap Tito.

Begitu pula dalam konsep penanganan korupsi nan dinilai perlu ditindak tegas jika ada bukti kuat. Bila perlu, lanjut dia, dilakukan operasi tangkap tangan (OTT) untuk memberikan pengaruh jera.

"Efek jera itu penting, tetapi dalam penanganan beragam kasus, penindakan is not the only weapon to address the problem, tidak hanya satu-satunya. Justru to prevent is more important than to cure, mencegah lebih baik daripada mengobati," ucap Mendagri.

Upaya pencegahan korupsi nan paling utama, kata dia, diperlukan komitmen, integritas, alias political will dari para pemegang kekuasaan.

Makanya, sekarang pihaknya menandatangani pakta integritas komitmen. Dia berambisi perihal ini tidak sekadar ritual aktivitas semata, seremonial, tetapi ini adalah a journey of a thousand mile must begin with a single step​​​​​​​ (perjalanan 1.000 mil kudu dimulai dengan satu langkah).

"Kita kudu memperkuat sistem pengawasan, kedua memperkuat sistem open government (pemerintah lebih terbuka dan transparan) sehingga potensi untuk korupsi dicegah dengan sistem itu,” kata Mendagri.

M. Baqir Idrus Alatas

COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023





Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News




Ikuti Media Sosial Kami
Affiliate: Life Health / Inforia / Blogkoopedia
close