Taipei (BERITAJA.COM) - Otoritas Taiwan pada Kamis menyatakan bakal mengizinkan penambahan penerbangan langsung ke China nan terhenti akibat pandemi COVID-19 sebagai corak itikad baik kepada Beijing di tengah memburuknya gesekan militer.
Taiwan, nan oleh China diklaim sebagai provinsinya, sebelumnya hanya mengizinkan penerbangan langsung ke empat kota di China, ialah Beijing, Shanghai, Chengdu, dan Xiamen. Sebelum COVID-19, lebih banyak kota di China nan tersambung dengan penerbangan langsung ke Taiwan.
China sebelumnya telah mendesak Taiwan membuka kembali jalur penerbangan dan mengecam argumen pandemi nan digunakan otoritas Taiwan untuk menunda pembukaan tersebut.
Sementara itu, Dewan Urusan China Daratan Taiwan menjelaskan bahwa jalur penerbangan bakal dibuka kembali untuk sepuluh kota tambahan di China, termasuk Shenzhen, Guangzhou, dan Nanjing. Penerbangan sewaan bakal diizinkan pada 13 kota lainnya.
Juru bicara majelis tersebut, Chan Chih-hung, mengatakan pihaknya telah mempertimbangkan permintaan China mengenai pembukaan kembali jalur penerbangan langsung, dan keputusan membuka penerbangan ke sepuluh kota tersebut didasarkan pada jumlah pebisnis Taiwan nan ada di sana.
"China telah meminta 26 kota, nan kami juga telah pertimbangkan. Keputusan ini telah menunjukkan itikad baik kami," katanya.
Chan menambahkan bahwa pihaknya berambisi dibukanya penerbangan langsung tersebut bakal dibalas dengan itikad baik lainnya dan hubungan kerja sama nan baik di antara China dan Taiwan.
Otoritas Taiwan telah berupaya memulai kembali hubungan kerja sama, terutama dalam hubungan antarmasyarakat, saat China mencabut peraturan karantina nan ketat akhir tahun lalu.
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen turut berambisi pembukaan penerbangan tersebut dapat menurunkan gesekan.
Tsai juga telah berulang kali mengundang China untuk berdialog, meskipun ditolak oleh Beijing nan menganggap Tsai sebagai separatis. Ia menegaskan bahwa hanya 23 juta warganya nan dapat menentukan masa depannya sendiri dan dia menolak klaim sepihak China atas Taiwan.
Taiwan dan China baru membuka jalur penerbangan langsung pada 2009 setelah penerbangan sewaan diizinkan pada 2003.
Sebelum itu, tidak ada penerbangan langsung antara Taiwan dan China sejak 1949, ketika otoritas Republik China mengevakuasikan diri ke Taiwan pada babak akhir perang kerabat melawan kaum komunis nan mendirikan Republik Rakyat China.
Selain pada beberapa kasus pembajakan pesawat, penduduk nan hendak berjalan dari dan ke Taiwan alias China sebelum pembukaan penerbangan langsung kudu berganti pesawat di Hong Kong alias Makau.
Sumber: Reuters
Berita lain dengan Judul: Taiwan blokir penerbangan China setelah sengketa rute
Berita lain dengan Judul: Maskapai AS siap terbangi China lagi, Taiwan terima penduduk asing
Berita lain dengan Judul: Air China Umumkan Penerbangan Langsung ke Taiwan
:
COPYRIGHT © BERITAJA.COM 2023