Trending

Wamen Investasi: Hilirisasi Batu Bara Jadi Metanol Guna Dukung Biofuel - Beritaja

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
Ada beberapa korporasi nasional kita yang sedang mengembangkan produk metanol dari batu bara

Jakarta (BERITAJA) - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu membidik hilirisasi batu bara menjadi metanol guna mendukung rencana pemerintah mengimplementasikan program biofuel alias bahan bakar ramah lingkungan.

“Ada beberapa korporasi nasional kita yang sedang mengembangkan produk metanol dari batu bara,” ucap Todotua dalam Mining Forum dengan tema, “Industri Tambang di Tengah Target Pertumbuhan Ekonomi 8 persen dan Gejolak Dunia”, digelar di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, metanol dapat mendukung pengimplementasian program biofuel alias bahan bakar ramah lingkungan.

Todotua merujuk pada program biodiesel yang dikepalai oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ketika mengimplementasikan biodiesel 35 (B35), pemerintah tetap mengimpor sekitar 1,8 juta ton metanol.

Lebih lanjut, pada Januari 2025, Kementerian ESDM meningkatkan standar dari B35 menjadi B40. Berdasarkan perhitungannya, Todotua mengatakan impor metanol untuk pengimplementasian program biodiesel tersebut mampu mencapai 2,3 juta–2,5 juta ton.

“Sedangkan, metanol ini salah satu bahan yang dipakai untuk mengolah produk yang namanya biofuel. Tentunya ini yang dilihat pemerintah ke depannya, gimana kami mampu mengkomprehensifkan tata kelola sumber daya alam yang kita miliki,” ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan langsung untuk mendorong penggunaan B50 pada 2026 guna menciptakan kedaulatan energi.

Ia optimistis penerapan B50 di 2026 dapat meningkatkan persediaan daya Indonesia, yang selaras dengan tujuan untuk meningkatkan keahlian dalam memenuhi kebutuhan daya domestik secara mandiri.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung mengutarakan bahwa Indonesia tetap memerlukan sekitar 2 juta ton metanol untuk mengimplementasikan program biodiesel 50 (B50) pada 2026.

Yuliot mengutarakan bahwa kesiapan metanol dalam negeri tetap terbatas. Untuk mengimplementasikan B50, Indonesia memerlukan sekitar 2,3 juta ton metanol, sedangkan produksi dalam negeri baru sekitar 300 ribu ton.

“Berarti, 2 juta ton tetap impor. Jadi, kami lagi mendorong ini PSN bioetanol yang ada di Bojonegoro. Itu yang lagi kami kejar,” kata Yuliot di Jakarta, Jumat (14/3).

Baca juga: Wamen Investasi sebut Danantara biayai DME untuk kurangi impor LPG

Baca juga: Wamen Investasi paparkan potensi hilirisasi batu bara Rp523,67 triliun

Baca juga: Pemerintah konsisten jalankan program membantu pemulihan "trust" pasar

Baca juga: Wamen paparkan faedah seluruh BUMN terkonsolidasi dalam Danantara


Editor: Arman
Copyright © BERITAJA 2025




anda berada diakhir artikel berita dengan judul:

"Wamen Investasi: Hilirisasi Batu Bara Jadi Metanol Guna Dukung Biofuel - Beritaja"






Silakan baca konten menarik lainnya dari Beritaja.com di Google News dan Whatsapp Channel!