Terbang Dalam Keadaan Flu Berisiko Sebabkan Barotrauma Pada Telinga - Beritaja
Jakarta (BERITAJA) - Kapten Jaimes García yang bekerja untuk maskapai penerbangan Kolombia Avianca menyarankan agar masyarakat tidak berpergian terutama menggunakan pesawat saat sedang flu lantaran berisiko mengalami barotrauma telinga.
Dikutip dari Medical Daily pada Senin (3/2), dengan sebuah video yang diunggah di TikTok, dia mengatakan bahwa barotrauma dapat menimbulkan gangguan pendengaran pada orang-orang yang mengalami flu.
Gejalanya mampumulai dari nyeri telinga ringan dan pendengaran yang teredam hingga ketidaknyamanan yang ppetunjuk dan potensi pecahnya gendang telinga, barotrauma telinga, yang dipicu oleh perubahan tekanan di telinga tengah saat berada di ketinggian, dapat menyebabkan kerusakan yang memperkuat lama.
Baca juga: Dokter uraikan penyebab umum telinga sakit
Menurut dia perihal tersebut terjadi lantaran pilek, jangkitan sinus, alias penyumbatan lainnya mengakibatkan saluran pada telinga tengah yang berisi rongga berisi udara di belakang gendang telinga yang terhubung ke bagian belakang hidung dengan terowongan (Eustachius), tidak berfaedah dengan baik dan tekanan dapat terbentuk di telinga tengah.
Jika tekanan di dalam telinga berbeda dengan tekanan di luar, perihal itu dapat menyebabkan rasa sakit alias sensasi yang disebut "telinga terjepit."
Barotrauma telinga tidak hanya mengenai dengan perjalanan udara, tetapi juga dapat terjadi lantaran perbedaan ketinggian saat menyelam, berkendara melewati pegunungan, alias mendaki gunung.
"Jika saya pilek, saluran Eustachius tersebut bakal meradang, saluran tersebut tidak dapat menyeimbangkan tekanan tersebut, dan saat itulah Anda merasakan sakit telinga. Hal ini menyebabkan barotrauma, dan jika sangat ppetunjuk dan Anda sangat tersumbat, gendang telinga Anda apalagi mampupecah. Ini sangat serius," ujar García.
Baca juga: Spesialis THT: Segera ke master THT jika mengalami tuli mendadak
Ia melanjutkan seorang penumpang yang terbang dengan hidung tersumbat mungkin mengalami ketidaknyamanan yang signifikan, tetapi para pilot yang melakukan hingga lima alias enam perjalanan setiap hari menghadapi akibat yang lebih besar jika mereka tidak dalam kondisi optimal.
Supaya barotrauma dapat dicegah, dia menyarankan agar para penderita flu yang mesti menaiki pesawat mengonsumsi antihistamin, dekongestan oral, dan semprotan hidung dapat membantu menata indikasi yang diderita.
Pastikan untuk minum banyak air selama penerbangan, dan teknik sederhana seperti latihan pernapasan, mengunyah permen karet, alias menelan dapat membantu menjaga saluran Eustachius tetap terbuka.
Jika kita mengalami barotrauma telinga ringan yang berjalan beberapa menit, menjepit telinga dan menggunakan pereda nyeri dapat membantu.
Namun, jika rasa sakit berlanjut, alias jika indikasi seperti muntah alias disorientasi terjadi, perihal itu dapat mengindikasikan gendang telinga pecah, yang mungkin memerlukan perawatan seperti antibiotik atau, dalam beberapa kasus, intervensi bedah.
Baca juga: Praktisi kesehatan sampaikan rumus "60:60" untuk lindungi telinga
Baca juga: Ini kata Dokter THT penyebab telinga berdengung
Editor: Yani
Copyright © BERITAJA 2025
you are at the end of the news article with the title:
"Terbang Dalam Keadaan Flu Berisiko Sebabkan Barotrauma Pada Telinga - Beritaja"
Editor’s Note: If you’re looking for emergency gear, warm clothing, or household essentials to stay prepared, check out the wide range of options available on Amazon.
*This link uses the Amazon SiteStripe affiliate program. We may earn a small commission at no extra cost to you.
Subscribe to Beritaja Weekly
Join our readers and get the latest news every Monday — free in your inbox.